Pentil Mudah Rontok, Produksi Mangga Alami Penurunan

Pentil Mudah Rontok, Produksi Mangga Alami Penurunan

RONTOK – Pentil buah mangga mengalami kerontokan terdampak suhu udara yagng terlampau panas dan kekurangan pasokan air.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

ANJATAN, RADARINDRAMAYU.IDKemarau panjang dengan suhu ekstrim tahun ini berdampak buruk terhadap produksi mangga di wilayah barat Kabupaten Indramayu. Terdampak fenomena El Nino, produksi mangga diprediksi menurun.

Petani mangga di Kecamatan Anjatan, Dumadi mengatakan, hasil panen mangga diperkirakan menurun bisa 50 persen pada tahun ini. Disebabkan tanaman mangga sangat terpukul oleh suhu yang sangat tinggi dan kekurangan air.

“Cuaca dan suhu yang terlampau panas ditambah kurangnya air sangat mempengaruhi proses pembungaan dan pembuahan pohon mangga,” kata dia, Kamis (19/10).

Dari pengalaman serta literasi yang dibacanya, suhu normal agar mangga bisa berproduksi maksimal itu berkisar antara 30-34 derajat celcius.

BACA JUGA:Kebahagiaan Besar Buat Nelayan Kecil, Bisa Melaut Gunakan LPG 3 Kg. Lebih Hemat Dibanding BBM!

BACA JUGA:Kejari Kabupaten Cirebon Musnahkan Barang Bukti Hasil Perkara Tindak Pidana

Sedangkan pada musim kemarau sekarang ini intensitas sinar matahari tinggi. Suhu udara meningkat bahkan mencapai 37 derajat celsius,

Akibatnya suhu udara di sekitar tanaman juga meningkat. Pohon berusaha mengurangi penguapan dengan membentuk lapisan absisi.

Hal itu memicu rontoknya bunga dan pentil. Untuk mencegahnya, harus dilakukan peningkatan intensitas penyiraman hingga tanah basah sekalian meningkatkan ketersediaan air.

“Sementara pasokan air juga kurang. Buah mangga yang masih pentil gampang rontok,” ujarnya.

BACA JUGA:Bupati Nina Ajak Membumikan Alquran

BACA JUGA:Kenang Masa Kecil di Krimun, Bupati Nina Buka MTQ Tingkat Kabupaten

Dari pengalamannya pula, saat menghadapi ancaman rontok bunga di musim penghujan, petani mangga masih bisa mengatasinya dengan langkah penyemprotan rutin. Namun, upaya penyemprotan itu tidak berhasil menangkal rontoknya bunga pada suhu tinggi.

Petani mangga lainnya, Agus mengungkapkan turunnya produksi mangga telah terjadi sejak tiga tahun terakhir. Hal itu akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, baik ketika musim hujan maupun kemarau.

“Musim penghujan lalu, produksi mangga juga turun. Buah banyak yang rontok akibat terjangan angin kencang,” terangnya.

Walau demikian, Agus mengakui, musim panas membuat rasa buah mangga menjadi lebih manis. Penyebabnya, karena sering terpapar matahari, memebuat tanaman akan giat melakukan fotosintesis.

BACA JUGA:Kepala LKPP Minta Pejabat Pengadaan Barjas di Indramayu Tak Ragu Melangkah jika Sesuai Prosedur

BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia di Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Irak Jadi Lawan Pertama

Proses ini akan meningkatkan kandungan glukosa pada tanamanan yang nantinya akan menjadi cadangan energi atau gula yang dipakai untuk bertahan hidup dan juga metabolisme.

Jumlah kadar gula yang meningkat ini tentunya tidak akan larut hanya dengan kadar serapan air yang dikit. Sehingga kondisi inilah yang membuat buah mangga menjadi lebih manis dibanding tanaman yang banyak menyerap air di musim hujan.

“Tapi pasokan airnya harus tercukupi. Kalau kekurangan air, buah mangga yang masih pentil bisa layu, menguning dan rontok,” pungkasnya.  (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: