Garam Luar Daerah Banjiri Pasaran, Harga Mulai Turun
DARI LUAR DAERAH – Garam krosok dari luar daerah masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu. Harga garam yang tadinya meroket, kini mulai turun.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
LOSARANG, RADARINDRAMAYU.ID – Harga garam krosok diwilayah Kabupaten Indramayu mulai turun.
Bukan lantaran daerah di sentra produksi garam diwilayah pesisir pantura Bumi Wiralodra lagi panen raya. Penurunan harga akibat membanjirnya garam yang didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Petani garam asal Kecamatan Losarang, Ali Mustadi menyebutkan, harga garam dipasaran saat ini turun cukup drastis.
Pada awalnya harga garam di pasaran yang sempat meroket hingga mencapai Rp5000 perkilogram, turun menjadi Rp4000/kg. Setelah itu berturut-turut menjadi Rp3500, Rp3000 dan kini menjadi Rp2.500 sekilo.
BACA JUGA:Naik Kereta Api Berhadiah Umroh Gratis, Begini Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:Sepeda Listrik di Jalan Raya, Nggak Bahaya Ta? Ini Penjelasan Kapolres Indramayu
“Sudah sejak awal bulan lalu harganya turun,” ucap dia kepada Radar, Jumat (14/7).
Ali Mustadi membenarkan, garam yang sekarang ini beredar dipasaran bukan dari hasil produksi petani lokal. Tapi berasal dari luar daerah. Seperti Kabupaten Rembang dan Pati, Jawa Tengah sampai Kabupaten Madura Jawa Timur.
“Masuk ke wilayah kita karena disana-sana sudah panen raya. Disini masih belum, gagal panen terus,” katanya.
Gagal panen kerap terjadi karena terkendala faktor cuaca. Kendati memasuki musim kemarau, potensi turunnya hujan masih ada. Dampaknya, sampai sekarang stok garam lokal tetap mengalami kekosongan.
BACA JUGA:Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sport Center Bakal ditata Ulang
BACA JUGA:Anggota Polres Indramayu Bersihkan Pantai Karangsong, Terkumpul 4 Truk Sampah
“Hampir disemua wilayah pantura Jabar begitu. Pas mau dipanen, hujan turun. Petani terpaksa mulai dari nol lagi. Memang ada yang sudah berhasil panen, tapi produksinya tidak optimal. Paling dapat sekarung dua karung,” tuturnya.
Dia memperkirakan, harga garam akan terus melandai. Bahkan ketika nanti petani garam di Kabupaten Indramayu sudah bisa panen raya, harganya bakal menukik tajam.
Berkaca pada pengalaman dua-tiga tahun lalu saat panen raya dan masuknya garam impor, harga garam jatuh sejatuhnya dititik terendah yakni Rp300 perkilogram.
“Pernah sampai petani mogok tidak mau panen garam saking harganya terlalu rendah. Bikin rugi. Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah supaya tidak terjadi lagi,” harapnya. (kho)
BACA JUGA:Jadwal Lengkap BRI Liga I 2023/2024 Pekan Ketiga, Ada Persib Bandung vs Dewa United
BACA JUGA:KPU RI Setujui Tiga TPS Khusus di Dalam Ponpes Al-Zaytun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: