Diduga Depresi, Warga Warukawung Tewas Gandir
ilustrasi--
DEPOK, RADARINDRAMAYU.ID -Diduga karena depresi, seorang pria berinisial E (38), warga Warukawung Kecamatan Depok mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon rambutan, di Blok Kawung Utara, desa setempat, Minggu (10/9), sekitar pukul 06.00 WIB.
Peristiwa gantung diri (gandir) itu diketahui pertama kali oleh tetangga korban, Mudi. Saat melintas kebun, Mudi melihat korban yang sudah tergantung di pohon rambutan, dengan menggunakan tali kain berwarna hitam.
“Ketinggian pohon rambutan sekitar 5 meter dari tanah. Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” kata Mudi.
Melihat kondisi korban yang diduga sudah meninggal gantung diri, Mudi langsung menghubungi tetangga dan perangkat Desa Warukawung, serta Polsek Depok.
BACA JUGA:Jelang Laga Timnas Indonesia U-23 vs Turkmenistan. Menunggu Strategi Shin Tae Yong
BACA JUGA:Pemilihan Kuwu Serentak di Kabupaten Indramayu Ditunda, Setelah Pelantikan Bupati dan Presiden Baru
Kabar itu langsung menyebar ke masyarakat Desa Warukawung. Sehingga, banyak warga berdatangan untuk melihat kondisi korban yang masih tergantung di pohon rambutan.
Tidak lama kemudian, petugas dan Unit Identifikasi Polresta Cirebon juga tiba di lokasi kejadian. Saat polisi datang ke TKP, korban yang masih dalam kondisi gantung diri kemudian diturunkan, dan diperiksa oleh petugas medis Puskesmas Waruroyom dan petugas dari Unit Identifikasi Polresta Cirebon.
“Dari hasil pemeriksaan ini, diketahui kalau korban murni meninggal dunia karena gantung diri. Dilihat dari ciri-cirinya tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Kapolsek Depok AKP Afandi kepada Radar Cirebon.
Tidak hanya itu saja, Unit Reskrim Polsek Depok yang ada di lokasi kejadian juga memintai keterangan keluarga korban dan juga para saksi.
BACA JUGA: Bangun Sarana Olahraga Hingga ke Desa, Bupati Nina Agustina Raih Penghargaan Kemenpora RI
BACA JUGA:Kerjasama Warga Binaan Lapas Kelas IIB Indramayu Bisa Kuliah Gratis
Menurut keterangan warga, korban mengalami depresi karena masalah ekonomi, sehingga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. “Diduga korban gantung diri karena mengalami depresi, masalah ekonomi karena tidak kerja,” ujarnya.
Saat hendak dilakukan penyelidikan lebih lanjut, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Sehingga, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan langsung dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: