Musim Panen Raya Tiba, Harga Garam Terjun Bebas, Satu Kilogram Cuma Dijual Segini..

Musim Panen Raya Tiba, Harga Garam Terjun Bebas, Satu Kilogram Cuma Dijual Segini..

TERJUN BEBAS – Harga garam rakyat petani pesisir pantura Bumi Wiralodra terjun bebas bersamaan dengan datangnya musim panen raya-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

LOSARANG, RADARINDRAMAYU.ID – Musim panen raya garam tiba. Bukannya tersenyum lebar. Petani garam rakyat di wilayah pesisir pantura Bumi Wiralodra justru cemberut.

Pasalnya, harga garam krosok hasil panen mereka lagi terjun bebas.

Dibandingkan dua-tiga bulan lalu, harga jualnya nyaris empat kali lipat lebih rendah. Sempat dihargai Rp5000 perkilogram, kini harganya hanya Rp1000 sekilo.

“Ya, sekarang harga garam lagi terjun bebas, di tingkat petani harganya cuma seribu perak sekilo,” sebut Ali Mustadi, petani garam rakyat asal Kecamatan Losarang kepada Radar, Jumat (4/8).

BACA JUGA:Begini Penampakan Masjid Kuno Bondan yang Proses Pemugarannya Segera Selesai

BACA JUGA:PT KPI RU VI Balongan dan Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Gelar Diskusi

Penurunan harga, ungkap dia, terjadi sejak akhir dan awal bulan Agustus ini. Bersamaan dengan datangnya masa panen raya di sejumlah wilayah sentra garam di wilayah Kabupaten Indramayu. Termasuk diwilayah pesisir pantura Jawa Barat lainnya seperti Kabupaten Cirebon.

Dampaknya produksi garam melimpah, permintaan stagnan, harga garam tertekan.

“Hukum pasar berlaku. Kalau stok melimpah sementara permintaan stabil atau malah turun, ya harga jual garam pastinya anjlok,” sambungnya.

Menurut Ali Mustadi, panen raya garam masih akan terus berlangsung lama. Sepanjang musim kemarau ini. Harga jual garam bakal terus merosot tajam. Sampai ketitik terendah.

BACA JUGA:Dirancang 6 Desainer Kondang, Kreasi Baju Batik Complongan Indramayu Sungguh Menawan

BACA JUGA:Harga Garam Anjlok, Petani Garam Menjerit

Itu jika pemerintah tidak segera melakukan intervensi. Pertama dengan dengan menekan para importir garam untuk secepatnya menyerap garam rakyat.

Sebab selama ini penyerapan garam terbesar itu dari para importir. Tidak hanya mengimpor saat terjadi kelangkaan garam, mereka memiliki tanggungjawab untuk menyerap garam rakyat ketika musim panen tiba.

“Ada lima importir besar yang bermain. Tapi entah kenapa, sampai dengan saat ini ketika musim panen raya garam tiba, mereka belum juga menyerap garam rakyat. Ada apa ini,” tanyanya.

Sementara PT Garam yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah juga tidak melakukan hal yang sama. “Mestinya PT Garam juga terjun, serap garam petani supaya harganya stabil,” lanjutnya.

Kedua, pemerintah melalui kementrian terkait harus campur tangan dalam tata niaga garam. Dengan melakukan standarisasi harga melalui penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk garam rakyat. Sama halnya seperti harga gabah, beras maupun gula.

BACA JUGA:Infrastruktur Pengairan Rusak dan Sedimentasi Jadi Penyebab Banjir

BACA JUGA:Pemcam dan Pemdes Bersihkan Tanaman Eceng Gondok Di Saluran Sojar

Dengan demikian, petani garam bisa memiliki margin yang layak dan termotivasi untuk memproduksi garam yang berkualitas.

“Harga garam krosok kerap tak menentu. Kadang meroket tinggi, tapi lebih seringnya anjlok seperti saat panen raya berlangsung atau kala garam impor masuk pasaran. Makanya perlu kebijakan dari pemerintah soal HET garam rakyat agar petani tidak menderita secara ekonomi,” terangnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: