Rob Terjang Pesisir Pantura Eretan Ratusan Rumah Terendam, Dampak Fenomena Fase Bulan Perigee

Rob Terjang Pesisir Pantura Eretan Ratusan Rumah Terendam, Dampak Fenomena Fase Bulan Perigee

TERDAMPAK ROB – Banjir rob dampak fenomena fase bulan Perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi menerjang pemukiman penduduk di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

KANDANGHAUR, RADARINDRAMAYU.ID  – Peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terbukti. Banjir rob benar-benar menerjang kawasan pesisir pantura Kabupaten Indramayu.

Bencana pasang air laut ini disebut terjadi akibat fenomena alam puncak pasang tertinggi karena posisi jarak bumi dan bulan yang dekat.

Terparah menimpa Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Ratusan unit rumah warga dilaporkan terendam.

“Di Blok Condong, ada 10 RT yang lokasinya dipinggir laut yang terkena rob,” sebut Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhaedi kepada Radar, Selasa (16/5).

BACA JUGA:KPU Kabupaten Indramayu: 17 Parpol Penuhi Kuota Bacaleg 30 Persen Keterwakilan Perempuan

BACA JUGA:BSI: Data & Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman

Banjir rob, terjadi sejak sekitar lima hari lalu. Air laut terpantau naik mulai pukul empat sore sampai jam 9 malam. Ketinggian air bervariasi antara 30 sampai 50 centimeter. Selain rumah warga, rob juga menggenangi akses jalan dan fasilitas publik.

“Puncaknya menjelang magrib sampai selepas Isya. Setelah itu mulai surut lagi,” lanjut dia.

Kuwu Edi memastikan, tidak ada laporan rumah yang mengalami kerusakan atau warga berbondong-bondong mengungsi. Warga korban terdampak rob, memilih tetap tinggal dirumah masing-masing.

Sebelumnya, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir rob. Di wilayah pesisir utara laut Jawa Barat mulai 11 hingga 16 Mei 2023 mendatang. Termasuk pesisir pantura Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Kilang Balongan Dukung Sinergitas TNI-Polri Dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional

BACA JUGA:TNI - Polri Bersinergi Untuk Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pembinaan UMKM

Ancaman banjir rob disebabkan adanya fenomena fase bulan Perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut hingga level maksimum.

Potensi banjir rob ini, secara umum diprediksi akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

BMKG menyebut potensi banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah daerah diwilayah Kabupaten Indramayu. Yakni pesisir Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan, Kertawinangun dan Karangsong.

BACA JUGA:Baru Diresmikan Kantor BRI Unit Cibereng Lebih Representatif dan Nyaman

BACA JUGA:KAI Daop 3 Cirebon Berlakukan Penyesuaian Harga dan Penambahan Rute di Tarif Khusus

Nelayan setempat, Anto mengatakan, rob kali ini dibarengi dengan kondisi cuaca di laut yag menentu seiring datangnya musim timuran. Gelombang tinggi kerap terjadi. Mayoritas nelayanpun akhirnya memilih tak melaur.

Kalaupun ada yang nekat, mereka tidak berani ke tengah. Hanya berani dipinggiran pantai. Para nelayan tetap membatasi diri untuk mengantisipasi perubahan cuaca. (kho)

BACA JUGA:Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Thailand di Final SEA Games 2023. Saatnya Bawa Pulang Medali Emas!

BACA JUGA:Cegah Peredaran Barang Terlarang Dalam Lapas, Lapas  Kelas II B Lakukan Razia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: