Persiapan Lebaran Ayam Kampung Dikandangkan

Persiapan Lebaran Ayam Kampung Dikandangkan

ilustrasi-ayam kampung--

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Hari raya Idul Fitri 1449 H masih relatif jauh, sekitar dua bulan lagi. Tapi, orang-orang di wilayah barat Bumi Wiralodra mulai ramai beternak ayam kampung.

Harapannya, dua bulan kedepan mereka bisa meraup untung dari usaha sampingan dari budidaya ayam bukan ras ini.Pasalnya, kebutuhan terhadap ayam kampung dipastikan tinggi saat lebaran maupun ketika menyambut bulan puasa nanti.

“Setiap menjelang puasa dan hari raya biasanya permintaan ayam kampung tinggi. Sekarang mulai siap-siap,” ucap Warno, salah seorang peternak ayam kampung kepada Radar, kemarin.

Hanya saja, lanjut dia, cara membudidayakan ayam kampung yang dipilih yakni tidak dibiarkan berkeliaran. Melainkan dipelihara di dalam kandang sejak kecil sampai dewasa.

 BACA JUGA:Gerindra Sambut Baik dengan Disyahkannya Perkada APBD 2023

BACA JUGA:Permintaan Stagnan, Harga Beras Ketan Stabil

Pemberian ransum terhadap ayam lebih banyak dan teratur. Dengan cara ini maka ayam dikurangi gerakannya, supaya lebih cepat gemuk. “Hitungannya 2 bulan sudah siap jual,” ujarnya.

Menurut bapak dua orang anak ini, ayam kampung umumnya dibudidayakan dengan cara dilepas di alam bebas. Karenanya dibutuhkan waktu 5 sampai 6 bulan untuk menjadi ayam dewasa.

Sehingga demi mengejar omset penjualan yang tinggi saat Lebaran nanti dia dan peternak lainnya berusaha mensiasati waktu yang sempit dengan cara membudidayakan ayam kampung di dalam kandang.

Peternak lainnya, Casmari mengungkapkan prospek bisnis ayam kampung sangat cerah dan terbuka lebar. Permintaannya pasar cukup besar, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun rumah makan.

 BACA JUGA:Hari Ini Putuskan Biaya Haji

BACA JUGA:Ferdy Sambo Divonis Mati Putri Candrawathi Vonis 20 Tahun

Apalagi semua kebutuhan ayam kampung belum bisa dipenuhi oleh produsen atau peternak.

Itu dikarenakan sistem peternakan ayam kampung belum diintensifkan secara penuh di masyarakat.  Sebagian besar masyarakat di pedesaan masih memelihara ayam kampung dengan pola umbaran.

Keuntungan lainnya, harga jual ayam kampung lebih tinggi daripada ayam broiler hingga mencapai Rp100 ribu perekor. Bahkan saat menjelang lebaran harganya melonjak tajam seiring tingginya permintaan.

BACA JUGA:110 Pantarli Se-Kecamatan Sukagumiwang di Lantik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: