Akhir Tahun, Harga Gabah Diprediksi Bakal Terbang Lagi, Ini Biang Keroknya

Akhir Tahun, Harga Gabah Diprediksi Bakal Terbang Lagi, Ini Biang Keroknya

DIPREDIKSI NAIK LAGI – Harga gabah diperkirakan akan naik lagi saat datangnya musim paciklik mulai awal tahun depan.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

ANJATAN, RADARINDRAMAYU.ID – Memasuki awal Oktober, harga gabah mulai turun. Seiring meluasnya musim panen padi diwilayah pantura Bumi Wiralodra.

Tetapi, penurun harga gabah itu diprediksi tak akan berlangsung lama.

Dua-tiga bulan kedepan atau saat musim paceklik tiba, harga gabah bakal terbang tinggi lagi.

“Mulai akhir tahun, kemungkinan harga gabah naik lagi,” ucap Jani, bandar gabah asal Kecamatan Anjatan, Rabu (11/10).

BACA JUGA:Tren Harga Gabah di Indramayu Mulai Turun, Bagaimana dengan Harga Beras?

BACA JUGA:14 Tersangka Kasus Narkoba Diringkus. Miris, 2 Diantaranya Ibu Rumah Tangga

Alasan dia, kenaikan ini dipicu karena tuntasnya panen padi musim gadu di semua wilayah. Mayoritas petani juga baru mulai menanam padi seiring masuknya musim penghujan.

Musim paceklik tiba, stok gabah menipis, harganya dipastikan melonjak.

Jani mengungkapkan, saat ini harga gabah mulai cenderung turun. Kondisi ini disiasati oleh sebagian besar petani dengan ramai-ramai menyimpan gabah hasil panen. Gabah baru akan dijual saat harganya tinggi.

“Sekarang memang sudah tinggi, tapi kemungkinan harga gabah akan terus naik saat musim paceklik,” kata dia.

BACA JUGA:Gunakan Bahan Peledak Untuk Tangkap Ikan, Empat Nelayan Indramayu Ditangkap

BACA JUGA:Relawan Pantura Jawa Barat Deklarasi Prabowo Berpasangan dengan Yusril

Petani lainnya, Rasnadi membenarkan. Dua bulan kedepan, panen padi musim gadu akan segera berakhir. Produksi gabah secara otomatis terhenti.

Selanjutnya tiba musim paceklik yang diperkirakan terjadi mulai awal Januari tahun depan.

Bersamaan dengan itu, petani termasuk dirinya akan menjual simpanan gabahnya secara perlahan sebagai persiapan memasuki masa tanam rendeng.

Dengan demikian, dia tidak akan kesulitan mendapatkan modal untuk masa tanam tersebut. "Jadi pas musim tanam, kita tidak terlalu pusing memikirkan modal,” ujarnya.

BACA JUGA:Piala Dunia U-17 Tinggal 30 Hari Lagi, Erick Thohir Ajak Masyarakat Indonesia Ikut Menyukseskan

BACA JUGA:Pekerja Migran Indonesia Harus Mendapatkan Jaminan Sosial

Ia juga mengungkapkan, sebagian petani di wilayahnya sudah melakukan pola simpan padi tersebut. Mereka umumnya petani murni yang menggarap lahan sawah milik sendiri. Sedangkan petani penggarap sawah hasil sewa belum sepenuhnya mempraktekan. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: