Lelet, Pedagang Keluhkan Perbaikan Jalan Pantura Losarang Tak Kunjung Tuntas
RAWAN MACET – Proyek perbaikan jalan raya pantura Losarang masih dalam pekerjaan. Pengendara diimbau waspada. Sebab, berpotensi rawan terjadi kemacetan arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
LOSARANG, RADARINDRAMAYU.ID – Perbaikan jalan raya pantura di Kecamatan Losarang masih berlangsung.
Panjangnya berkilo-kilometer. Melewati 3 desa mulai dari Jembatan Betokan Desa Jangga, Puntang sampai Desa Krimun tepatnya hingga sebelah barat RS Bhayangkara Losarang.
Proyek pekerjaan jalan non tol diwilayah Kabupaten Indramayu diperkirakan masih lama selesai.
Pasalnya, sampai dengan Kamis (12/10), hanya ruas jalan raya di wilayah Desa Jangga yang hampir rampung. Memang sudah dibetoniasi. Itupun panjangnya sekitar 300 meteran.
BACA JUGA:Daya Tarik Custom Motor Sport Heritage Jadi Pusat Perhatian Yamaha Yard Built x Kustomfest di Yogyakarta
BACA JUGA:LPS Total Sudah Cairkan Rp222,96 Miliar Bagi 25000 Nasabah BPR KR Indramayu
Tetapi, titik ruas jalan di Desa Puntang, Krimun dan sebagian Desa Jangga baru dilakukan di lajur sebelah utara yang berdempetan dengan median jalan. Sedangkan pada lajur selatan masih tahap pekerjaan.
“Lama selesainya,” ucap Ahmad, warga di Kecamatan Losarag.
Dia menilai, pekerjaan betonisasi jalan pantura Losarang terkesan lelet. Padahal sudah cukup lama dilaksanakan, sejak sekitar awal Agustus 2023 lalu.
Tapi sampai dengan awal Oktober ini tak kunjung ramung. “Sudah dua bulan lebih, kayanya baru separuh, sekitar lima puluh persenan. Lelet,” sebutnya.
BACA JUGA:7 Kandidat Calon Sekda Indramayu Bersaing Ketat. Iin Indrayati Calon Terkuat
BACA JUGA:Sosialisasi Permenaker Jaminan Sosial PMI, Menaker Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan
Kondisi itu dipersoalkan warga. Membuat para pengguna jalan kerap terjebak kemacetan. Khususnya arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta.
Macet sering terjadi jika ada pekerjaan pengecoran. Arus kendaraan terpaksa dihentikan. Memakan waktu cukup lama, sekitar 15 menit sampai setengah jam. Belum lagi akibat penyempitan jalan. “Biasanya kemacetan terjadi malam hari,” ujarnya.
Demikian pula para pedagang yang berjualan di sepanjang pinggir jalan raya. Sebagian mereka mengaku, aktifitas ekonomi terganggu berimbas omzet penjualan mengalami penurunan.
“Pembeli tidak bisa mampir ke toko, jalannya belum beres,” keluh Amin, salah seorang pedagang.
BACA JUGA:Bupati Nina Borong Tiga Penghargaan, Atas Perhatiannya kepada Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Prediksi dan Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam
Dia juga membenarkan, proyek pengecoran jalan pantuar Losarang sepertinya digarap tidak seperti proyek lainnya. Pengerjaannya terkesan angin-anginan. Seringnya dibiarkan tanpa aktivitas.
Amin berharap ada percepatan dalam pelaksanaan pembangunan jalan tersebut. Supaya, akses ekonomi kembali lancar. Tidak seperti sekarang, pedagang serba sulit. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: