1000 Ha Sawah Penerima Manfaat Air Waduk Cipancuh Terancam Gagal Panen, Petani Genjot Pompanisasi
POMPANISASI – Petani diwilayah Kecamatan Haurgeulis menggenjot pompanisasi seiring habisnya ketersediaan air di Waduk Cipancuh.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
HAURGEULIS, RADARINDRAMAYU.ID – Petani sawah tadah hujan penerima manfaat air Waduk Cipancuh diwilayah Kecamatan Haurgeulis kini lagi ketar-ketir. Menyusul habisnya air waduk yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar itu.
Tak mau gagal panen, merekapun berupaya keras agar tanaman padi bisa terselamatkan. Sampai musim panen tiba, yang diperkirakan tinggal sebulan lagi.
Upaya yang dilakukan yakni dengan menggenjot pompanisasi. Memompa sumber-sumber air. Baik menyedot dari sejumlah sungai maupun air dalam tanah.
“Suplai air dari waduk Cipancuh sudah tidak bisa diharapkan lagi. Sekarang petani kami lagi kerja keras melakukan pompanisasi,” kata Kordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Haurgeulis, Dedi Setiadi kepada Radar, Senin (19/6).
BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Polres Indramayu, Hari ini di Pasar Patrol
BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia vs Argentina dan Prediksi Susunan Pemain
Dia menyebutkan, pompanisasi dilakuan oleh sejumlah petani yang sawahnya sebelumnya menerima manfaat dari waduk Cipancuh. Yakni petani di Desa Haurgeulis, Haurkolot, Kertanegara, Sukajati, Sidadadi dan Mekarjati. Luasannya mencapai 1000 hektare.
Umur tanaman padi rata-rata sekitar 25-30 hari lagi menjelang masa panen. “Mudah-mudahan tanaman padi bisa diselamatkan dan dipanen,” katanya.
Sebelumnya, Camat Haurgeulis, Dulyono SSos, MSi mengatakan, jauh-jauh hari menjelang habisnya air waduk Cipancuh, pihaknya gencar memberikan imbauan kepada para petani penerima manfaat untuk mulai bersiap melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi gagal panen.
Upaya yang dilakukan seperti dengan menggunakan sumur pantek dan pompanisasi dengan menyedot air dari Sungai Cipunegara. Sehingga diharapkan, terhentinya suplai air dari waduk Cipancuh tidak akan menuai masalah.
BACA JUGA:Kisruh Mahad Al Zaytun Makin Panas, KPU Pastikan Tak Ganggu Tahapan Pemilu
BACA JUGA:Anggota DPR RI Herman Khaeron Konsen Dukung Pengembangan UMKM
“Mudah-mudahan ada pasokan air utamanya dari langit, meski kemungkinannya kecil karena saat ini sudah masuk kemarau. Karena itu kami mengimbau para petani untuk melakukan langkah antisipasi,” kata dia.
Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, petani mengandalkan pasokan air dari sumur pantek atau pompanisasi secara secara swadaya demi menghindari tanaman padi terkena puso.
“Sumur pantek dan pompanisasi menjadi solusi petani kami saat menghadapi musim kekeringan,” jelasnya. (kho)
BACA JUGA:Tipu Calon Pekerja untuk Kerja di Jepang, Dua Orang Ini Terancam Penjara Hingga 15 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: