Air Waduk Cipancuh Susut, Ribuan Warga Berburu Ikan

Air Waduk Cipancuh Susut, Ribuan Warga Berburu Ikan

BERBURU IKAN – Ribuan warga menyemut di dasar Waduk Cipancuh yang sudah menyusut untuk berbuku ikan.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

GANTAR, RADARINDRAMAYU.ID – Debit air Waduk Cipancuh terus menyusut. Tak lama lagi bakal mengering.

Hampir habisnya air waduk yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar itu justru membawa berkah tersendiri bagi warga. Mereka ramai-ramai terjun ke dasar waduk untuk berburu ikan.

Pantauan Radar, ratusan bahkan ribuan orang tampak menyemut didasar waduk yang volume airnya terus menyusut hingga sebatas lutut orang dewasa.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut mencari ikan di waduk buatan zaman Belanda itu. Mereka berlomba menangkap aneka jenis ikan seperti mujair, mas, gabus, sepat, nila dan ikan tawes yang banyak menggelepar diatas kubangan air atau bersembunyi dibalik lumpur.

Ada yang menggunakan tangan kosong, jaring, jala sampai setrum ikan. Bahkan ada pula warga yang nekat membawa sampan atau sejenis perahu kecil agar lebih leluasa berburu ikan.

 BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Polres Indramayu, Hari ini di Pasar Patrol

BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia vs Argentina dan Prediksi Susunan Pemain

Selain di dasar waduk, ratusan warga juga tampak ramai-ramai berburu ikan di sungai yang berada disekitar lokasi wadah penyimpan air seluas 700 hektar itu.

Salah seorang warga, Nari (47) menuturkan, aksi berburu ikan menjadi tradisi masyarakat kalan kondisi air waduk Cipancuh sudah menyusut drastis.

Selain warga sekitar, mereka datang dari sejumlah kecamatan maupun kabupaten tetangga seperti Subang dan Sumedang. “Sudah dua hari ini ramai,” ucapnya kepada Radar, Senin (19/6).

Warga asal Desa Sukajati, Kecamatan Haurgeulis ini mengungkapkan, perburuan ikan berlangsung hampir 24 jam. Sebab ada warga yang tetap nekat mencari ikan dari pagi sampai malam hari.

 BACA JUGA:Kisruh Mahad Al Zaytun Makin Panas, KPU Pastikan Tak Ganggu Tahapan Pemilu

BACA JUGA:Anggota DPR RI Herman Khaeron Konsen Dukung Pengembangan UMKM

“Malam juga biasanya ramai. Bawa lampu, batre sama makanan minuman sendiri,” katanya.

Namun menurutnya, dibanding sebelum pandemi Covid-19, tahun ini jenis ikan yang didapat relatif sedikit. Mayoritas ikan-ikan kecil. “Dulu mah masih banyak ikan kocolan, mujair, emas. Sekarang kebanyakan ikan kecil-kecil,” ungkapnya

Warga lainnya, Anto menambahkan, ritual berburu ikan sudah menjadi tradisi masyarakat ketika kondisi waduk menyusut hingga titik terendah sebelum akhirnya benar-benar kering kerontang.

Kondisi inipun sudah diprediksi sebelumnya menyusul tidak adanya pasokan air baik dari hujan maupun sungai-sungai penyuplai. Sebelumnya pada awal bulan lalu, stok air di waduk Cipancuh yang mampu menampung sampai batas maksimal 7 juta kubik itu tersisa sekitar 3 juta kubik. (kho)

BACA JUGA:Tipu Calon Pekerja untuk Kerja di Jepang, Dua Orang Ini Terancam Penjara Hingga 15 Tahun

BACA JUGA:Raih ISO 22301, Bank Mandiri Pastikan Kehandalan Operasional Bisnis Berstandar Internasional dan Prinsip ESG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: