Sosok Almarhumah Hj Iin Casinih di Mata Tetangga dan Warga, Dikenal Ramah, Suka Bersedekah

Sosok Almarhumah Hj Iin Casinih di Mata Tetangga dan Warga, Dikenal Ramah, Suka Bersedekah

Di mata warga dan tetangga, almarhumah Hj Iin Casinih dikenal sebagai sosok yang ramah, taat beribadah dan suka menolong.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Wafatnya Hj Iin Casinih membawa duka mendalam bagi keluarga besarnya. Begitupun masyaraat sekitar kediaman almarhumah di Dusun Kedongdong, Desa Sukra, Kecamatan Sukra. Mereka juga merasa turut kehilangan. Para tetangga dan warga mengenang ibunda H Bambang Hermanto SE yang juga anggota DPR RI itu dikenal sebagai sosok yang ramah, taat beribadah dan suka bersedekah.

Kebaikan almarhumah Hj Iin Casinih diungkap Yani (35) salah seorang tetangganya. Ia mengenal nenek 11 cucu yang akrab disapa Oma itu sebagai pribadi yang baik, sederhana dan suka sekali memberi.

Memperlakukan tetangga maupun warga terutama yang usianya lebih muda sebagai anak-anaknya.

Iapun mengaku selalu diperlakukan baik oleh almarhumah yang rumahnya berada di pinggir jalan raya pantura Sukra. Tak jauh dari Jembatan Sewo.  

BACA JUGA:Perdana, Calhaj Dilepas dari Indramayu dan Majalengka

BACA JUGA:Anggota Komisi VIII DPR Kritik Kondisi Embarkasi Indramayu

“Di halaman rumah Oma itu ada pohon Mangga, Jambu, Belimbing. Asal ada orang lewat depan rumahnya, pasti dipanggil. Suruh ambil sendiri buah-buahan dipohon buat dibawa pulang,” ujarnya.

Oma, lanjut dia, juga rajin menghadiri acara pengajian ataupun majlis taklim. Dikala waktu senggang, Oma berbaur dengan tetangganya yang berada dibelakang rumah.

Almarhumah Hj Iin Casinih juga rutin menunaikan puasa Senin-Kamis. Bahkan, saban hari Senin, Oma selalu memberikan sedekah kepada anak yatim. Baik berupa makanan maupun uang tunai.

BACA JUGA:Herman Khaeron Dorong Kemitraan Petani Tebu dengan PG Rajawali II Terus Ditingkatkan

BACA JUGA:Ratusan Calon Jemaah Haji Mulai Tinggalkan Embarkasi Haji Indramayu Menuju BIJB Kertajati

Sepengetahuannya, selama ini almarhumah tinggal bersama-sama anaknya yang perempuan. Hanya saja Oma, kerap ditinggal pergi. Tapi ia memilih tetap tinggal dirumahnya sendiri.

Apalagi tempat tinggal anak-anaknya tidak terlalu jauh. Dari rumah anak pertamanya, H Bambang Hermanto hanya berjarak puluhan meter.

“Mungkin gak mau repotin anak-anaknya. Terus, hampir tiap hari anak-anaknya pada kerumah Oma, sering dibawa jalan-jalan,” ungkapnya.

Senada disampaikan Nur, warga lainnya. Kebaikan almarhum, sangat berbekas. Iapun mengenali sosok Oma sebagai orang tua yang sering membantu orang lain, meski tidak dikenalnya dengan baik.

BACA JUGA:Libatkan Wali Murid, UPTD SDN II Jatibarang Lepas 42 Siswa Siswi Kelas VI

BACA JUGA:Harlah ke-40 Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan, 40 Ribu Peserta Ikuti Jalan Sehat Bareng Gus Muhaimin

Sehingga tak mengherankan, banyak warga penyapu uang receh jembatan Sewo atau biasa disebut nyasak yang beroperasi didepan rumah Oma. “Oma itu sering bagi-bagi rezeki buat warga yang nyasak didepan rumahnya itu,” ucapnya.

Nur sendiri mengaku tidak terlalu mengenal secara dekat sosok pelaku pembunuhan, yaitu T. Namun, pasca kasus itu terjadi, belakangan akhirnya terungkap siapa sosok T, yang kabarnya merupakan warga asal Kabupaten Subang.

T ungkap dia, bukanlah pembantu rumah tangga alias ART di rumah Oma. Ia hanya orang yang kerap dimintai tolong untuk membersihkan halaman rumah atau sekedar mengangkut air galon.

“Kebetulan si T ini kan kalau nyasak di depan rumah Oma. Sewaktu-waktu sering dimintai bantuan, terus ya dikasih uang sama Oma,” ujarnya.

Dari informsi yang diterimanya, T yang hidupnya luntang-lantung, selalu berpindah tempat untuk menumpang tidur. Ia pernah diusir karena bermasalah dengan warga.

BACA JUGA:Komisi VIII DPR RI Kunjungi Embarkasi Haji Indramayu, Jamaah Haji Mengaku Kesulitan Mandi



“Orangnya pemalas, emosian. Informasinya, dia punya masalah sama warga karena ada kasus kehilangan handphone,” jelasnya.

Karena itu, Nur sangat tidak percaya motif pelaku membunuh Oma adalah karena sakit hati. Ia menduga, alasan itu hanya sebagai alibi agar publik simpati kepadanya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: