Tarjaya Zayol Berhasil Angkat Perekonomian Warga, dan Bangkitkan Semangat Kreatifitas Pemuda Desa Larangan

Tarjaya Zayol Berhasil Angkat Perekonomian Warga, dan Bangkitkan Semangat Kreatifitas Pemuda Desa  Larangan

BERDAYA: Pemuda Desa Larangan sedang memproduksi boneka ayam jago di rumah produksi milik Tarjaya Zayol di Blok Ceplik Desa Larangan Kecamatan Lohbener, Senin (27/3/2023).-Anang Syahroni-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Tarjaya Zayol (38) tahun pria asal Blok Ceplik Desa Larangan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu ini, memang memiliki semangat yang luar biasa untuk bisa mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, dibalik keahliannya dalam membaca dan menulis aksara jawa.

Tarjaya juga memiliki bakat seni lainnya, yaitu seni rupa yang menjadi modal dasar bagi dirinya untuk mampu bergerak di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan memanfaatkan limbah dari industri pembuatan sandal atau barang-barang bekas rumah tangga yang ada disekelilingnya, seperti bulu ayam kampung, karpet, kain, dan busa, disulapnya menjadi boneka ayam jago.

Sebuah karya seni yang bernilai jual cukup tinggi di pasaran lokal yang harganya Rp 250.000 perbuahnya, bahkan harganya bisa lebih tinggi lagi, ketika dipasarkan hingga ke luar negeri yakni sebesar Rp 600.000 perbuahnya.

"Pemasaran sebenarnya bukan saja lokal atau nasional, tapi produk boneka ayam jago yang kami produksi pesanannya sudah sampai luar negeri seperti Jerman, Ingris, India, Mexico, Australia, Irlandia, USA, dan negara lainnya," kata Tarjaya pada Radar Indramayu, Senin (27/3/2023).

BACA JUGA:Diprediksi Jumlah Pemudik Meningkat, Pemerintah Tambah Cuti Bersama

BACA JUGA:Bakesbangpol Seleksi Paskibraka, 107 Calon Lolos

Seakan tidak ingin sukses sendiri, dan melihat adanya prospek yang semakin bagus dari usaha yang telah dirintisnya  sejak tahun 2015 itu, Ia mulai mengajak para pemuda yang ada di sekitar desa yang belum memiliki pekerja untuk bergabung bersama dirinya memproduksi boneka ayam jago.

Hal itu dilakukan sebagai upaya dalam memberdayakan masyarakat sekitarnya, sehingga para pemuda yang sebelum atau tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan, kini punya penghasilan tetap yang bisa di andalkan untuk pemenuhan kebutuhan dirinya maupun keluarga mereka.

"Bagi yang sudah berkeluarga ekonominya bisa terangkat, yang belum berkeluarga bisa membantu perekonomian orang tua, Alhamdulillah sekarang saya sudah punya delapan orang pekerja, semua asli warga sekitar, ada juga dari kalangan anak punk, yang saya berdayakan," terangnya.

Tarjaya mengungkapkan, keberhasilan dalam memberdayakan para pemuda desa, sehingga perekonomiannya lebih meningkat di bandingkan sebelumnya, tidak terlepas dari banyak pesanan boneka ayam jago, dan kepercayaan dari para konsumen terhadap barang yang dikirim sesuai dengan pesanan mereka, seperti bisa cepat sampai dengan kondisi baik. Untuk menjamin hal itu, Ia mempercayakan jasa pengiriman pesanan kepada para konsumennya menggunakan jasa pengiriman barang dari PT Tiki  Jalur Nugraha Ekakurir atau yang akrab disebut dengan JNE.

BACA JUGA:Operasi Gabungan, Tutup Tepat Hiburan Malam Selama Ramadan

BACA JUGA:Dibangun 4 Tahun Lalu, Jalan Provinsi Mundu-Gopala Masih Mulus

Sejak delapan tahun lalu menggunakan jasa pengiriman barang melalui JNE, dikatakan Tarjaya tidak ada komplain dari para konsumennya, bahkan mereka sangat puas akan ketepatan waktu tibanya barang. Selain itu, barang yang diterima tidak ada kerusakan, itulah menjadi alasan utama kenapa dirinya hingga sekarang terus mempercayakan pengiriman pesanan para konsumen dalam negeri kepada JNE.

"Pemasaran sebenarnya tidak sulit ya, saya gunakan marketplace yang ada di berbagai media sosial atau melalui e-commerce yang saat ini banyak digunakan oleh semua kalangan masyarakat, tapi untuk pengiriman pesanan harus yang tepercaya agar konsumen tidak merasa kecewa, saya mempercayakan itu kepada JNE," terangnya.

Apalagi pada saat dunia dilanda gelombang wabah pendemi virus corona (covid-19) di tahun 2020, yang berimbas pada seluruh sektor kehidupan masyarakat, terutama pada sektor perekonomian yang imbasnya sangat terasa, karena pada saat itu ada aturan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kemudian dilanjutkan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun, usaha yang digeluti Tarjaya justru tidak terlalu terkena imbas, khususnya pada omset penjualan, bahkan boneka ayam jago masih tetap kebanjiran pesanan dari dalam dan luar negeri, meski khusus untuk pengiriman pesanan ke luar negeri ada aturan yang ketat agar barang pesanan dari konsumennya dapat terkirim.

BACA JUGA:Operasi Gabungan, Tutup Tepat Hiburan Malam Selama Ramadan

BACA JUGA:Dibangun 4 Tahun Lalu, Jalan Provinsi Mundu-Gopala Masih Mulus

Sehingga Tarjaya masih dapat produksi boneka ayam jago dan tetap mempekerjakan para karyawannya, dan tetap melakukan pengiriman produk ke semua wilayah dari sabang sampai merauke, hingga keluar negeri.

"Pengiriman pasar domestik, semua wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke saya kirim pakai jasa JNE sehari minimal sebanyak lima sampai sepuluh buah pesanan ke semua daerah, itu tergantung pesanan dari e-commerce, yang jelas setiap pengiriman pesanan untuk pasar dalam negeri pasti pakai jasa JNE," papar Tarjaya.

Tarjaya mengungkapkan layanan JNE sangat mendukung keberlangsungan usahanya, secara tidak langsung juga turut membantu pemuda Desa Larangan yang bekerja membuat boneka ayam jago. Ia pun bertekad untuk terus menekuni kerajinan yang menjadi ladang usahanya, sehingga dapat memberdayakan warga khususnya para pemuda di Desa Larangan lebih banyak lagi, terutama pemuda yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga mampu mendorong dan membangkitkan semangat kreatifitas pemuda di Kabupaten Indramayu pada umumnya, khususnya bagi pemuda Desa Larangan Kecamatan Lohbener.

"Saya punya  harapan ingin bisa lebih banyak memperkerjakan masyarakat sekitar yang butuh pekerjaan, dengan usaha yang saya geluti ini. Meskipun hanya usaha kecil dan belum banyak memperkerjakan warga desa, tapi minimalnya saya bisa ambil andil membantu program pemerintah dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat," tandasnya.

BACA JUGA:Supendi Dukung Kursi Kosong Wabup Diisi Putra Daerah

BACA JUGA:Jalan Diperbaiki, PJU Jalur Pantura Dibiarkan Tak Nyala

Sementara itu, salah satu pekerja Hengki Syahputra mengaku sangat terbantu setelah diajak bekerja ditempat produksi boneka ayam jago milik Tarjaya Zayol. Tanpa adanya dekriminasi apalagi dirinya  merupakan anak punk yang lama hidup di jalanan, kemudian pada akhirnya memutuskan untuk berhenti melakukan kegiatan dijalanan untuk selamanya, setelah dirangkul bekerja sebagai pengrajin boneka ayam jago oleh Tarjaya.

Bahkan, sambung Hengki setelah bekerja ditempat produksi boneka ayam jago milik Tarjaya, memberikannya semangat baru dalam menjalani kehidupan baru yang lebih baik, dibandingkan kehidupan sebelumnya. Selain itu pekerjaan sebagai pengrajin boneka ayam yang sedang digelutinya saat ini menjadi modal dasar baginya untuk terus bangkit dan menjalani kehidupan yang mandiri.

"Alhamdulillah, kehidupan yang dijalani sekarang jauh lebih baik. Ini semua berkat bimbingan dari pak Tarjaya, yang terus memberikan motivasi kepada saya dan pemuda lainnya, agar mampu bangkit kearah yang lebih baik, pada kegiatan yang lebih berguna,"  tutur Hengki. (oni)

#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.

BACA JUGA:Dukung Program Bupati, Petani Juntikebon Tanam Sayuran dan Buah Melon di Pekarangan

BACA JUGA:PT KPI RU VI Balongan Terbuka Terhadap Aspirasi Serikat Buruh

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: