Atasi Problem Sampah sekaligus Memiliki Nilai Ekonomis

Atasi Problem Sampah sekaligus Memiliki Nilai Ekonomis

NILAI EKONOMIS: Asda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Jajang Sudrajat melihat pengembangan budi daya maggot di Pasar Daerah Jatibarang yang manfaatkan sampah organik di pasar, kemarin. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Pemkab Indramayu melalui Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu memberikan bantuan mesin mengolahan sampah kepada pengelola Pasar Jatibarang. Langkah itu dilakukan untuk mengatasi problem sampah di dalam pasar.

Penyerahan bantun dilakukan langsung oleh Asda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jajang Sudrajat di Pasar Jatibarang, Kamis (15/12).

Secara bersamaan, diikut dengan penyerahan alat kebersihan kepada perwakilan 13 pasar di Kabupaten Indramayu.

Asda Pemerintahan dan Kesra, Jajang Sudrajat mengatakan, ada sebanyak 4,5 ton sampah yang dihasilkan pasar setempat setiap harinya. Mesin itu, lanjut Jajang, akan mengolah sampah organic menjadi pakan ternak seperti pakan jangkrik, maggot, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Sepatu Karya Anak Santri Progresif Segeran

”Dengan adanya inovasi seperti ini, sampah disini bisa diurai dan punya nilai ekonomis, sehingga bisa meningkatkan pendapatan di pasar,” ujang Jajang.

Lebih lanjut, dikatakan Jajang, adanya mesin pencacah sampah sekaligus upaya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mengingat, daya tampung TPA sendiri juga terbatas dan perlu adanya inovasi untuk mengurangi volume sampah tersebut.

“Kedepan mudah-mudahan semua pasar di Kabupaten Indramayu bisa memiliki mesin pencacah sampah yang sama. Sebagai upaya menekan volume sampah yang ada dipasar, namun diolah sehingga bernilai ekonomis,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pasar Diskopdagin Kabupaten Indramayu, Esmega menuturkan, sampah di pasar setempat menjadi salah satu persoalan besar.

BACA JUGA:Sidak Pasar Tradisional Jelang Nataru, Harga Daging Ayam Naik

Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di pasar tersebut, lanjutnya, tidak mampu menampung besarnya volume sampah yang dihasilkan.

Sehingga dibutuhkan inovasi melalui alat pencacah sampah yang akan dikelola oleh Koperasi yang sudah dibina Diskopdagin. Sampah yang sudah diolah, lanjutnya, bisa dimanfaatkan untuk usaha budi daya maggot, jangkrik, atau lainnya yang bernilai ekonomis.

“Alhamdulillah, dengan adanya mesin pencacah ini bisa mengurangi volume sampah. Nantinya, sampah organik itu bisa dijadikan sebagai bahan baku budi daya maggot, budi daya jangkrik, dan makanan ternak lainnya,” kata Esmega. (*)

BACA JUGA:Final Ideal Prancis vs Argentina, Adu Kecerdikan Messi dan Mbappe

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: