Pengakuan Saptaguna tentang MA Sentot Sutajaya: Wataknya Keras, Pokoknya yang Tidak Benar Langsung Disikat!
Di teras rumah miliknya, Saptaguna, seorang penulis yang pernah mewawancarai MA Sentot Sutajaya secara langsung, bercerita kepada Radar Indramayu tentang kisah hidup sang pahlawan, pada Sabtu, 5 Oktober 2024. -Foto: Burhannudin. -radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Nama MA Sentot tak pernah lekang dari ingatan masyarakat Indramayu, khususnya para orang tua setidaknya umur 40-an tahun ke atas.
Dalam rangka memperingati HUT ke-79 (Tentara Nasional Indonesia) TNI, Radar Indramayu berkesempatan menemui Saptaguna.
Dia seorang penulis yang pernah mewawancarai MA Sentot secara langsung di kediamannya, Desa Sukahaji Kecamatan Patrol, puluhan tahun silam.
Perlu diketahui, Kolonel (Purn) Muhammad Asmat Sentot Sutajaya adalah pahlawan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
MA Sentot lahir di Pekandangan pada 17 Agustus 1925, dan wafat pada 6 Oktober 2001.
"Waktu itu kalau gak salah tahun 2000 atau 2001, saya dan kawan-kawan melakukan gerakan moral bernama SOLID (Solidaritas Independen untuk Indramayu), bahwa kita (Indramayu) punya tokoh hebat."
"Itu harus ditulis. Harus diabadikan. Misalnya, MA Sentot sebagai pahlawan pejuang yang memimpin pemberontakan terhadap Belanda, kemudian ada tokoh pertanian, ada tokoh agama, dan lain-lain," ujar Saptaguna saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 5 Oktober 2024.
MA Sentot sejak dulu telah menunjukkan semangat juang dan tekad yang tinggi.
"Beliau orangnya keras (idealis). Waktu itu kami sempat ditolak sama beliau, rupanya beliau tidak mau ditulis (kisah hidupnya). Berkat bujuk rayu, akhirnya beliau mau," ungkap Saptaguna.
Berdasarkan buku dari SOLID berjudul "Wong Dermayu Ngomong," buku hasil gerakan moral Saptaguna dkk; disebutkan bahwa watak keras MA Sentot benar-benar ditakuti oleh beberapa kalangan.
Menurut beberapa informasi, bahwa bila ada nama orang yang sudah digaris merah olehnya, maka sudah dapat dipastikan ia pasti mati (SOLID, 2001: 13).
"Pokoknya yang tidak benar saya sikat," ucap Saptaguna menirukan perkataan Sentot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: