Sepatu Ulvi’s Karya Ponpes Progresif RPK Ulfiyah Indramayu Cukup Diminati,Berdayakan Warga Sekitar

Sepatu Ulvi’s Karya Ponpes Progresif RPK Ulfiyah Indramayu Cukup Diminati,Berdayakan Warga Sekitar

Akhmad Rifai menunjukan sepatu produksi Ponpes Progresif RPK Ulfiyah dengan bahan Tenun Gedogan khas Juntinyuat, Indramayu-UTOYO PRIE ACHDI-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Berbagai macam model sepatu dengan model kekinian terpajang di etalase ruang depan Pondok Pesantren (Ponpes) RPK Ulfiyah, Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu .

Desainnya keren. Menarik. Sesuai keinginan anak-anak muda masa kini. Hampir tidak percaya kalau sepatu-sepatu itu adalah karya asli anak-anak Indramayu.

Selain modelnya keren, aneka sepatu merk Ulvi’s yang terpajang juga memiliki kualitas yang bagus. Bahannya benar-benar berkualitas. Tidak kalah dengan produk sepatu yang dipajang di mal-mal  maupun toko sepatu.

“Untuk model dan kualitas produk kami berani jamin. Kami juga memberikan garansi hingga tiga bulan bagi konsumen,” kata Akhmad Rifai, Direktur Tim Ulvi’s, Sabtu 28 Oktober 2023.

BACA JUGA:Manfaatkan Muara Sungai Cibugel sebagai Tujuan Wisata, Nelayan Sukahaji Gelar Lomba Memancing

BACA JUGA:Rohadi Bebas dari Lapas Indramayu: Saya dan Keluarga Minta Maaf atas Kejadian Ini

Sementara di sebuah ruangan yang menjadi ruang produksi, sejumlah anak muda terlihat sibuk. Ada yang tengah membuat pola sepatu untuk kemudian dibuat sesuai desain. Ada yang tengah menjahit. Ada juga yang tengah melakukan pengeleman sepatu.

Mereka adalah anak-anak muda dari sekitar lokasi, yang ikut terlibat dalam produksi sepatu di Pesantren Progresif  RPK Ulfiyah. Mereka adalah korban PHK saat Covid-19 lalu.

“Awal dari ide bisnis sepatu ini memang berawal dari kondisi di lingkungan sekitar, dimana banyak pemuda menganggur akibat  PHK,” tutur Akhmad Rifai.

Berawal dari kondisi itulah, bersama KH Miftahul Fatah dan Irvan selaku tenaga ahli akhirnya memilih untuk menekuni bisnis pembuatan sepatu. Ini juga dilakukan setelah melalui survei di lapangan.

BACA JUGA:Sumpah Pemuda 2023, Bupati Nina: Kembangkan Potensi Pemuda Demi Indramayu Bermartabat

BACA JUGA:Aksi Solidaritas Indramayu untuk Palestina Gelar Aksi Damai. Ini Tuntutan Mereka

Dari hasil survei, kebutuhan sepatu fashion bagi anak-anak muda ternyata cukup tinggi. Sementara di Kabupaten Indramayu belum ada yang memproduksi sepatu berkualitas dengan harga terjangkau.   

Sepatu dengan brand Ulvi’s dari Ponpes Progresif RPK Ulfiyah memang dijual dengan harga terjangkau, kisaran Rp200.000-Rp250.000. Karena sasaraannya memang kalangan menengah kebawah.

Meski demikian, ada juga sepatu dengan harga khusus. Seperti sepatu dengan bahan kain Tenun Gedogan khas Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Sepatu ini di jual dengan harga di atas Rp300.000.
Ke depan, lanjut Rifai, ia juga ingin memproduksi sepatu dengan memanfaatkan potensi lokal seperti

Batik Complongan khas Indramayu. “Saat ini masih dalam tahap riset, “ tuturnya.
Produksi sepatu Ulvi’s terus mengalami perkembangan. Pesanan yang masuk semakin meningkat. Saat ini dalam satu bulan mampu memproduksi 300 pasang sepatu, dengan omset rata-rata Rp30 juta per bulan.

BACA JUGA:Diduga Selingkuh, Suami Laporkan Istrinya ke Polisi

BACA JUGA:Rumah Terbakar di Desa Mekarmukti, Penghuni Berhasil Menyelamatkan Diri

Penjualan produk sepatu Ulvi’s dilakukan secara offline maupun online, seperti melalui Shopee, Toko Pedia,dan Instagram. Promosi juga terus dilakukan dengan mengikuti pameran-pameran.

H Miftahul Fatah selaku salah satu pencetus usaha ini, mengaku bangga karena produk sepatu dari pesantren ternyata bisa diterima oleh masyarakat. Selain bisa memberdayakan warga sekitar, tuturnya, dari produksi sepatu ini juga ikut menciptakan kemandirian pesantren.

“Selain menguntungkan dari sisi ekonomi, manfaat lain yang lebih utama adalah kita bisa memberikan bekal wirausaha kepada para santri. Sehingga ketika keluar nanti, mereka bukan hanya punya bekal ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum, namun juga memiliki keterampilan dalam berwirausaha,” ungkapnya.

Atas keberhasilan tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan penghargaan sebagai juara pertama One Pesantren OneProduct (OPOP) tingkat Provinsi Jawa Barat kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Progresif RPK Ulfiyah Indramayu. Ponpes Progresif RPK Ulfiyah Indramayu bersaing dengan 2.405 ponpes lain.

BACA JUGA:Tegaskan ASN Harus Jaga Netralitas di Pemilu 2024

Dikutip dari situs www.bi.go.id, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%).

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.

Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia diselaraskan dengan bidang tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program strategis Bank Indonesia, sehingga difokuskan untuk mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai.

Juga mendorong UMKM potensi ekspor dan pendukung pariwisata untuk mendukung upaya penurunan defisit transaksi berjalan, serta meningkatkan akses keuangan UMKM untuk mendukung stabilitas sistem keuangan.

BACA JUGA:Bupati Nina Dengar Langsung Aspirasi Rakyat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: