Dinas Petanian Klaim Produksi Padi Surplus tapi Harga Beras Meroket

MEROKET: Petani sedang menjemur padi usai panen, kemarin. Harga bahan baku gabah kering panen mengalami kenaikan diduga karena adanya kekeringan. -Cecep Nacepi-RADAR INDRAMAYU
CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID -Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mengklaim hasil panen surplus untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Cirebon.
Hal itu diungkapkan Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan kepada wartawan koran ini, kemarin.
Dijelaskan Alex, kebutuhan beras di Kabupaten Cirebon hanya 160 ribu ton beras di tahun 2023. Sedangkan hasil produksi padi pada musim panen kedua hingga Juli 2023 di angka 240 ribu ton.
Bahkan, kata Alex, produksi padi di Kabupaten Cirebon bakal bertambah dalam dua bulan kedepan, sekitar 40 ton gabah kering panen (GKP). Jumlah tersebut berasal dari lahan sawah yang saat ini belum dipanen.
Ditegaskannya, meskipun petani sedang dihadapkan fenomena El Nino, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap ketersediaan beras di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Kampanyekan Operasi Zebra Lodaya 2023, Polres Indramayu Libatkan Seniman Lokal
BACA JUGA:Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Turkmenistan U-23 Malam Ini. Pasti Bisa, Marselino!
Kendati ada panen dan surplus beras, tetapi di lapangan harga beras di Kabupaten Cirebon semakin tinggi. Beras premium di pasar tradisional harga normalnya Rp12 ribu/kg tetapi sekarang dijual ke masyarakat Rp15 ribu/kg. Untuk beras medium, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10 ribu/kg sampai Rp11 ribu/kg, sekarang dijual harga Rp12 ribu/kg.
“Saya beli di pabrik naik Rp25 ribu per 25 kilogram, jadi jual beras di harga Rp15 ribu per kilogram. Naik Rp 1000. Sebelumnya saya jual di harga Rp14 ribu per kilogram,” kata salah seorang pedagang di Kecamatan Panguragan, Casri.
Kenaikan harga beras, tidak lepas dengan naiknya harga gabah kering panen (GKP). Hal itu, diungkap oleh Kepala Bulog Kantor Cabang Cirebon, Imam Fidaus Jamal.
Menurut Imam, mahalnya harga beras karena harga bahan baku gabah kering panen juga mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Siap-siap! Panselnas Masih Godok Regulasi Pengadaan CPNS dan PPPK 2023
BACA JUGA:IU Konsorsium Penabulu STPI Dorong Lintas Sektoral Tangani TBC Di Indramayu
“Kondisi sekarang wilayah Indramayu dan Cirebon, gabah sudah di angka Rp7 ribu. Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) pemerintahnya di angka Rp5.100. Sementara untuk gabah giling kering (GKG) di tingkat penggilingan kondisi di lapangan sebesar Rp 8.000. Padahal HPP di angka Rp6.300 di tingkat gudang Bulog,” ungkapnya.
Imam memperkirakan, naiknya harga bahan baku kemungkinan disebabkan karena kekeringan. “Karena kekeringan itu pasokan produksi berkurang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: