Tekan Biaya Makan, Konsumen Beralih Beli Beras Menyan

Tekan Biaya Makan, Konsumen Beralih Beli Beras Menyan

BERAS MURAH DIBURU – Beras menyan diburu konsumen seiring terus naiknya harga beras medium dan premium dipasaran.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

BONGAS, RADARINDRAMAYU.ID – Harga gabah meroket, demikian pula harga beras. Kondisi ini memaksa warga mencari alternatif lain yakni dengan membeli beras murah. Demi menekan biaya konsumsi di tengah terus melambungnya harga beras kualitas medium dan premium di pasaran.

Di wilayah Kecamatan Bongas, beras murah disebut beras menyan atau beras tumbuk. Saat marak musim hajatan, biasanya diperuntukkan warga untuk kondangan.

“Sekarang permintaan beras menyan lagi naik, untuk konsumsi bukan buat kondangan lagi,” ucap Asror, pedagang beras di Kecamatan Bongas, kemarin.

Meski disebut beras kelas tiga, sejatinya harga beras menyan saat ini terbilang mahal. Setelah ikut mengalami kenaikan berkali-kali. Kini harganya sudah menembus Rp11.700 perkilogram. Hampir sama dengan harga beras kualitas medium ketika kondisinya normal.

BACA JUGA:Diduga Depresi, Warga Warukawung Tewas Gandir

BACA JUGA:Tiga Pengedar Obat Terlarang di Indramayu Diamankan Polisi

“Kalau lagi normal, harga beras menyan itu dikisaran Rp8500-9000 perkilo. Tapi sekarang harganya hampir mendekati dua belas ribu sekilo” sebutnya.

Beras menyan lanjut Asror, layak dikonsumsi. Kualitasnya pun masih lebih baik ketimbang beras impor maupun beras Bulog. “Jadi asalnya dari beras kondangan. Campur-campur, ada beras medium, premium, macam-macam jenis. Masih lebih enak daripada beras impor,” katanya.

Pedagang beras lainnya, Uung membenarkan. Permintaan beras menyan meningkat signifikan. Harganyapun terus mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh sulitnya mencari beras menyan. Lantaran belum marak musim hajatan.

Disamping itu, beras menyan juga dicari banyak bandar. Untuk dikirim ke pasar-pasar luar daerah. “Sekarang banyak yang beli beras menyan. Sebagai solusi untuk mengurangi biaya pengeluaran rumah tangga,” jelasnya.

BACA JUGA:Kampung Literasi Perpustakaan S16 Luncurkan Pusmolis 

BACA JUGA:Jelang Laga Timnas Indonesia U-23 vs Turkmenistan. Menunggu Strategi Shin Tae Yong

Selain beralih menggunakan beras yang lebih murah, para konsumen juga banyak yang memilih mengurangi pembelian beras. Imbasnya, omset penjualanpun anjlok hingga 50% lebih.

Iapun berharap agar pemerintah segera mencari solusi untuk menjaga stabilitas harga beras. Seperti melalui operasi pasar untuk menekan harga beras di pasaran.

“Kalau harga beras tinggi pedagang juga kena dampaknya. Omzet menurun drastis,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: