Alzaytun – AEC (Agents of environmental change)

Alzaytun – AEC (Agents of environmental change)

Alzaytun - AEC (Agents of environmental change)-Ist-Radar indramayu

Oleh : Datuk MYR Agung Sidayu – Chairman YPI Wira Tata Buana, Special Consultative Status in ECOSOC United Nations

 JA'KARTA,, Datuk MYR Agung Sidayu bersama Presiden Guinea Bissau, Western Africa Alzaytun Indonesia (tidak berafiliasi dengan Alzaytun Colleges.  dimanapun di dunia), mungkin hanya dikenal sebagai pesantren, yang konon seperti disebut oleh Zamahsari Dhofir identik dengan sosok kiyai yang memimpinnya dan santri yang kemudian menjadi peserta didiknya dengan performance bersahaja. 

Alzaytun memang pesantren dengan perijinan di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia, yang ijin terakhirnya berlaku seumur hidup, tetapi pimpinannya Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang sedikit menambahkan Alzaytun Indonesia, sebagai “PESANTREN SPIRIT BUT MODERN SYSTEMS“.

Dulu yang disebut Pesantren Modern adalah pesantren yang menyelenggarakan system pembelajaran klasikal dan tidak lagi sorogan, lebih modern lagi jika mengajarakan pembelajaran Bahasa Inggris dan Arab dan menterapkannya untuk bahasa sehari hari para santrinya.

BACA JUGA:DPC PDI Perjuangan Dianggap Cuci Tangan, Ada Upaya Kosongkan Kursi Wakil Bupati?

Tetapi di era kehidupan yang lebih modern ini, kita sudah tidak lagi menganggap pembelajaran bahasa tersebut sebagai ciri kemoderenan sebuah pesantren. Betapa tidak disetiap sudut kota sudah diselenggarakan pembejalaran bahasa asing dengan standard Sertifikasi International, baik itu bahasa Arab maupun Inggris dan yang lain.

Di Alzaytun Indonesia kedua bahasa juga diajarkan, tetapi juga Information and communication technology dengan Sertifikasi International, dengan tujuan agar para  santri melek digital (Digital Literate) . sehingga mampu memilah derasnya arus Informasi saat ini, yang menurut Dahlan Iskan sebagai era kebenaran baru. 

Yakni kebenaran berdasarkan PERSEPSI. 

Tetapi kali ini saya tidak akan membahas hal tersebut diatas, yang bisa saja memicu opini yang berbeda, tetapi saya ingin menyampaikan sesuatu yang telah dan akan terus dilakukan oleh Syaykh Abdussalam Panji Gumilang. 

Terait dengan apa yang saat ini kita kenal sebagai Climate Change Mitigation problema ummat manusia sejagat raya. Sesuatu yang mungkin telah terpikirkan oleh setiap kyahi pemangku pondok pesantren, tetapi belum terimplementasikan karena berbagai keterbatasan. Namun sejak sebelum di bangunnya infrastruktur Alzaytun Indonesia Syaykh Abdussalam Panji Gumilang bukan hanya memikirkan tetapi telah dan akan terus melakukannya untuk manfaat ummat manusia sejagat raya.

BACA JUGA:Rahmat Hidayat MPd Canangkan Program Unggulan  Jadikan Peserta Didik 'KEREN'

 Dan inilah Dakwah Bil Hal yang selalu di diskusikan dengan sahabatnya Adi Sasono (sampai akhir hayatnya). Syaykh Alzaytun memulai dengan hal yang dianggap biasa bahkan oleh para peneliti Kementerian Agama saat meneliti Alzaytun karena adanya anggapan keterlibatan dengan NII (sesuatu yang sudah berakhir pada tahun 1962) saat Syaykh Alzaytun masih mondok di Pesantren Modern Gontor Ponorogo.

 Apalagi Majelis Ulama Indonesia, yang berusaha menjadi yang terbaik dalam menjastiifikasi tanpa satupun diantara mereka yang pernah datang melakukan verifikasi (tabayyun) dan Fatwanya hanya berdasar pada Rumor atau Qiila wa Qoola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: