Akselerasi Turunkan Angka Stunting, Gencarkan Sosialisasi Gemarikan

Akselerasi Turunkan Angka Stunting, Gencarkan Sosialisasi Gemarikan

TURUNKAN STUNTING - Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono ST menyerahkan bantuan kepada masyaraat saat kegiatan Perluasan Safari Gemarikan di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/4).-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Masih tingginya angka stunting di Indonesia, mendapat perhatian serius anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono ST. Tak terkecuali di Bumi Wiralodra.

Bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, legislator senayan dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengadakan Perluasan Safari Gemarikan di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/4).

Acara digelar di kediaman tokoh masyarakat Indramayu Barat, Drs H Supendi MSi.

Turut hadir Ditjen PDSPKP KKP RI, jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jabar, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Forkompompimcam serta para Kuwu se-Kecamatan Bongas.

BACA JUGA:Dinar Candy Berangkat Umrah ke Mekah, Dikerjai Travel Hotel Belum Dipesan

BACA JUGA:Astra Infra Siapkan 1300 Satgas dan Pasang 800 CCTV Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023

Dalam kegiatan tersebut juga dibagikan 500 paket berisi ikan dan makanan olahan dengan bahan baku ikan kepada masyarakat.

Ono Surono mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Indramayu.

Apalagi, saat ini angka stunting di tanah kelahirannya, mencapai 21 persen.

“Lewat sosialisai Gemarikan ini, kami berharap masyarakat akan lebih memiliki lauk pauk ikan. Karena kandungan proteinnya jauh lebih baik dari daging ataupun lauk pauk lainnya,” kata dia.

BACA JUGA:Sebanyak 100 Ton Kurma dan Al-Quran Hibahan dari Raja Salam Diterima Indonesia

BACA JUGA:Jalur Kereta Api Wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon Siap Dilalui Pemudik

Pria kelahiran Kabupaten Indramayu pada 24 Agustus 1974 yang juga Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) menyatakan, target dari pengentasan stunting itu sendiri adalah untuk membentuk generasi muda yang handal.

Dengan sasaran balita usia maksimal 2 tahunan atau usia 1.000 hari terhitung sejak fase awal kehamilan agar terbiasa mengonsumsi protein yang bersumber dari ikan.

Dengan begitu, Ono berharap kerjasama yang baik antara pemerintah dan semua komponen masyarakat guna membudayakan makan ikan atau gemar ikan sehingga capaian generasi emas pada tahun 2045 akan dapat terwujud.

“Dengan konsumsi ikan permasalahan stunting dapat tertanggulangi dan cita-cita membentuk generasi emas 2045 dapat terwujud,” tegas Ketua Umam Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN).

BACA JUGA:Perdana! 17 Mei 2023 BIJB Layani Rute ke Kuala Lumpur Jadwal Terbang Seminggu Dua Kali

BACA JUGA:Tips Aman Gunakan Listrik

Sementara, Sekretaris DJPDS KKP RI, Mahmud MSc, mengatakan kegiatan secara konsisten terus dilaksanakan diberbagai lokasi di Indonesia. Ini dilakukan karena angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Sehingga pada saat itu Presiden RI, Megawati, menggagas budaya makan ikan yang hasilnya indeks konsumsi ikan mengalami kenaikan.

“Kemudian dalam perjalanannya stunting menjadi salah satu permasalahan di negara kita, sehingga mendapat perhatian serius Presiden RI, Joko Widodo, dimana penyebab dari stunting itu sendiri akibat kurangnya asupan protein dan gizi,” terangnya.

Pihaknya juga melakukan upaya-upaya meningkatkan asupan nutrisi salah satunya makan ikan, dengan mensosialisasikan kepada masyarakat melalui kegiatan Perluasan Safari Gemarikan, dalam rangka percepatan penurunan stunting dan gizi buruk.

BACA JUGA:Jadwal Pelayanan SIM Keliling Hari Ini Ada di Pasar Kertasmaya

“Stunting itu sendiri adalah gangguan pertumbuhan secara fisik dan otak akibat kekurangan protein dan gizi,” ujarnya.

Mahmud juga mengatakan, salah satu kandungan gizi dari ikan adalah Omega 3 yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan.

Untuk mendapatkan ikan dengan kandungan Omega 3 yang cukup tinggi, kata dia, tidak perlu mengkonsumsi ikan impor tetapi ikan diperairan Indonesia sendiri kaya akan Omega 3.

“Ikan dengan Omega 3 tinggi tidak perlu impor karena ikan di perairan kita sendiri memiliki kandungan omega 3 cuku tinggi, salah satunya ikan bandeng kandungan Omega 3 nya mencapai 28 persen,” pungkasnya. (kho)

BACA JUGA:Sanksi Tegas kepada Perusahaan yang Mencicil Apalagi Tidak Membayarkan THR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: