Awal Tahun, Penjualan Kelapa Parut Turun Drastis

Awal Tahun, Penjualan Kelapa Parut Turun Drastis

TURUN – Penjualan kelapa parut mengalami penurunan. Sepinya pembeli, sejumlah pedagang terpaksa menurunkan harga demi jualannya cepat habis.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Pedagang kelapa parut atau kupas lagi gigit jari. Menyusul anjloknya penjualan sejak awal tahun lalu.

Bahkan, meskipun harganya diturunkan, tak mampu mendongkrak pembelian buah untuk bahan baku santan tersebut.

“Iya, penjualan lagi turun drastis,” ucap Anto, salah seorang pedagang kelapa parut di kawasan Pasar Patrol, kemarin.

Biasanya, ungkap dia, satu truk kelapa parut yang dikirim dari Kabupaten Ciamis serta Provinsi Lampung itu bisa habis terjual dalam waktu seminggu. Tapi sekarang ini, butuh waktu dua sampai tiga minggu.

BACA JUGA:Usai Terungkapnya Kasus Narkoba, Lapas Indramayu Digeladah

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Setiap Jum’at Ada di Simpang Tiga Karangampel

Demi stok kelapa parut secepatnya terjual habis, iapun sampai menurunkan harga. Dari Rp7000-6000 perbutir, kini hanya Rp5500 sebutir. “Daripada nantinya busuk, terpaksa harganya diturunkan,” ucapnya.

Senada dituturkan Sugi, pedagang kelapa parut lainnya. Liburan perayaan tahun baru dan hari raya Imlek, semestinya menjadi kesempatan bagi para penjual kelapa parut untuk meraup keuntungan.

Karena kedua momen liburan itu biasanya diwarnai dengan membuat berbagai jenis olahan makanan maupun minuman yang membutuhkan santan alami yang dihasilkan dari kelapa parut.

Namun entah kenapa, kondisinya justru terbalik. “Gak tahu kenapa. Kok malah sepi gitu,” ujarnya.

BACA JUGA:Kalahkan Borneo FC, Persib Kudeta Persija dari Puncak Klasemen

BACA JUGA:Edan, Dari 13 Tersangka Kasus Narkoba, 2 Tersangka Kendalikan Transaksi dari Penjara

Kondisi ini berbeda saat hari raya Idul Adha, ramadhan maupun lebaran. Permintaan kelapa parut justru meningkat signifikan. Pembeli ramai berdatangan dari wilayah Kecamatan Patrol, Sukra, Anjatan sampai Haurgeulis.

Dia mengaku biasanya penjualan naik drastis pada H-2 hingga H-1 Lebaran. Saat seperti itu, dia mampu mencapai penjualan hingga 500 bahkan hampir mencapai angka 1.000 biji perhari. “Kalau mau lebaran jangan tanya, penjualan pasti ramai. Harganya juga naik,” katanya.

BACA JUGA:Ini 6 Hal Penyebab Sarat Kejepit yang Wajib Diketahui

BACA JUGA:Sebulan, Polres Indramayu Ungkap 10 Kasus Narkoba dengan 13 Tersangka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: