Alhamdulillah, Anak yang Telan Kunci di Indramayu Selamat, Kuncinya Keluar saat BAB

Alhamdulillah, Anak yang Telan Kunci di Indramayu Selamat, Kuncinya Keluar saat BAB

Muhammad Zulzalaly wal Ikhrom sudah dapat tersenyum setelah kunci gempok berhasil keluar dari perutnya. Foto: -Istimewa-Radarcirebon.com--

Radarindramayu.id, JAKARTA - Boleh jadi ini keajaiban. Muhammad Zulzalaly wal Ikhrom (8), anak yang tak sengaja telan kunci, di Kabupaten Indramayu, berhasil mengeluarkan anak kunci gembok tanpa operasi.

Padahal, anak asal Kabupaten Indramayu itu, sudah dibawa ke RSAL dr Mintoharjo di Jakarta, Jumat, 23, September 2022.

Dokter spesialis bedah digestif RSAL dr Mintoharjo, dr Pribadi Arif Wicaksono SpB-KBD menjelaskan, anak kunci yang semula bersarang di lambung, telah keluar bersama BAB.

"Kita lakukan pemeriksaan radiologi ternyata ususnya itu beradaptasi mungkin ya. Besar kemungkinan, anak kunci tersebut dapat mengikuti gerakan peristaltik usus," jelasnya.

BACA JUGA:Indonesia - Afrika, Airlangga Bahas Transisi Energi Menuju Rendah Karbon

Sehingga, sambung dr Pribadi Arif, tanpa diasadari oleh pasiennya, anak kunci bisa keluar lewat BAB. "Jadi sudah tidak ada (kuncinya)," imbuh dia, seperti dilansir dari Prokompim Indramayu.

Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina yang datang menjenguk mengungkapkan terima kasih kepada KSAL. Sehingga kini Muhammad Zulzalaly sudah kembali ceria.

"Alhamdulillah ini semua tertangani dan kepedilian kita semuanya," kata Bupati Nina.

Menurut Bupati, Izul seperti biasanya selalu ceria. Bahkan saat ini sangat senang, karena banyak yang datang untuk menjenguk.

BACA JUGA:Dua Pencuri Sepeda Motor Asal Krangkeng Indramayu Tertangkap di Cirebon

"Izul senang sekali karena banyak yang nengokin. Dia semangat sekali dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain.

Anak yatim bernama Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8) atau Zul, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain di rumahnya yang ada di Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu.

Saat kejadian, malam hari 14, September 2022, Zul sedang tidur-tiduran sembari bermain HP. Sementara kunci gembok, ditempatkan di bibirnya. Tanpa sadar, Zul lama kelamaan mengantuk.

BACA JUGA:Konsumen Keluhkan Kualitas Pertalite Pasca Harga BBM Naik. Ini Jawaban Pihak Pertamina

Kunci gembok yang semula ada di bibirnya tersebut, seketika tertelan. Bahkan sempat menyangkut di kerongkongan. Zul sudah berusaha memuntahkannya, namun gagal.

"Saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,’’ ujar Zul, saat ditemui di rumahnya.

Zul berulangkali berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman.

Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.

BACA JUGA:Perbaikan Tanggu Tunggu Anggaran Pusat

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul.

Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp 50 ribu per hari.

BACA JUGA:Investasi USD 850 Juta, PLN Mulai Bangun PLTA Cisokan 1.040 MW

Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat. Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS. Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.

"Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke  tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,’’ kata Nina, kepada wartawan.

BACA JUGA:Tak Ada Trotoar, Pejalan Kaki Pakai Median Jalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: