Kondisi Zul, Bocah Indramayu yang Telan Kunci Gembok Terus Dipantau

Kondisi Zul, Bocah Indramayu yang Telan Kunci Gembok Terus Dipantau

Zul, bocah telan kunci gembok asal Indramayu bersama ibunya,Nina Listiana-utoyo prie achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU- Kondisi Zulzalaly Wal Ikhrom (8) alias Zul, bocah asal Indramayu yang menelan kunci gembok, terlihat biasa saja, saat awak media mendatangi rumahnya, Selasa, 20 September 2022.

Ia tetap terlihat ceria, seperti tak merasakan apa-apa. Bahkan ia tetap bermain bersama teman-temannya. Padahal di lambungnya bersarang kunci gembok, benda asing yang harusnya segera dikeluarkan.

Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), bahkan mengungkapkan kalau kondisi anaknya tidak ada perubahan. Termasuk selera makannya normal, bahkan masih lahap makannya.

Meski demikian Nina sangat berharap kunci yang bersarang di lambung Zul bisa secepatnya diambil. Takut akan berdampak terhadap kesehatan anaknya.

BACA JUGA:Waduh, Anak Ibu Nina Tak Sengaja Telan Kunci Gembok

Direktur RSUD Indramayu, dr Deden Bony Koswara mengakui kalau dari hasil pemeriksaan, Zul dalam kondisi baik dan tidak ada yang mengkhawatirkan atau mempengaruhi secara fisiknya. Zul juga tidak mengalami kelainan medis.

Untuk melakukan pengambilan kunci tersebut, lanjut Deden, harus dilakukan melalui cara endoskopi. Hal itu, harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak maupun spesialis bedah lainnya.

“Karena di RSUD Indramayu belumbisa, jadi kami rujuk ke RS Gunung Jati Cirebon,’’ kata Deden.

Meski demikian, lanjut Deden, pihaknya akan terus memantau kondisi Zul. Apabila sebelum 1 Oktober 2022 pasien anak tersebut mengalami kondisi yang membutuhkan penanganan segera, seperti misalnya kunci itu sampai turun ke ususnya atau ada infeksi, maka pihaknya akan melakukan operasi di RSUD Indramayu.

Deden mengakui, pasien tersebut tidak memiliki BPJS Kesehatan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan mengajukan pasien itu sebagai penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta bukan penerima upah (PBPU) Pemda.

“Jadi preminya dibayar oleh pemda. Cuma tidak bisa langsung. Itu aktifnya 1 Oktober 2022,’’ kata Deden.

Seperti diberitakan, bocah asal Indramayu yang biasa dipanggil Zul ini tak sengaja menelan kunci gembok. Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 14 September 2022 malam.

Saat itu, dia baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya dan main handphone sambil berbaring.

‘”Saat itu saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,’’ ujar Zul, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa, 20 September 2022.

Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman

Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul. Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp 50 ribu per hari.

Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat.

Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS. Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.

‘’Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke  tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,’’ kata Nina.

Nina mengakui, saat ini kartu BPJS Kesehatannya sedang diurus oleh pihak kelurahan setempat. Dia mengaku tidak tahu kapan kartu itu akan selesai.

Tidak adanya kartu BPJS Kesehatan itu telah menghambat pelaksanaan operasi pengambilan kunci dari dalam perut Zul. Operasi baru akan dilakukan jika kartu BPJS Kesehatan miliknya telah aktif.

‘’Mudah-mudahan ada yang mau membantu biar bisa cepat mengeluarkan kunci dari perut Zul karena saya tidak punya uang,’’ ujar Nina dengan mimik sedih.

         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: