Mau Dioperasi di Jakarta, Kunci di Perut Zul Ternyata Sudah Tak Ada. Kok Bisa ?

Mau Dioperasi  di Jakarta, Kunci di Perut Zul Ternyata Sudah Tak Ada. Kok Bisa ?

Zul terlihat gembira setelah dipastikan kunci yang tertelan sudah keluar. Tampak Bupati Indramayu Nina Agustina dan Kepala RSUD Indramayu dr Deden Bony Koswara, serta dr Pribadi Arif dari RSAL dr Mintohardjo-istimewa-

Radarindramayu.id, JAKARTA – Kisah bocah asal Indramayu yang menelan kunci, Zulzalaly Wal Ikhram alias Zul (8), ternyata semakin menarik.

Zul baru saja dibawa ke Jakarta, Kamis, 22 September 2022, atas perintah Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa dan difasilitasi juga oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina.   

Sebelum dilakukan operasi, Zul terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di RS AL dr Mintohardjo Jakarta, untuk melihat kembali posisi kunci yang sebelumnya bersarang di lambung Zul.

Aneh bin ajaib. Kunci tersebut ternyata sudah tidak ada. Rasa heran dan bahagia tentu saja bercampur jadi satu. Heran karena belum jelas kunci itu pindah kemana. Bahagia, karena  berdasarkan penjelasan pihak rumah sakit, kunci itu kemungkinan besar telah keluar saat BAB (buang air besar).   

BACA JUGA:Alhamdulillah, Anak yang Telan Kunci di Indramayu Selamat, Kuncinya Keluar saat BAB

Ini tentu  kabar gembira bagi  Zul (8) dan ibunya, Nina Listana (40). Bocah asal Indramayu yang tak sengaja menelan kunci, sekarang bisa tersenyum gembira.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di RS Angkatan Laut dr Mintohardjo  Jakarta, Jum’at, 23 September 2022, ternyata kunci itu sudah tidak ada lagi di perut Zul, anak kandung Nina Listiana (40).

Hal tersebut dijelaskan oleh Dokter Spesialis Bedah Digesif  RSAL dr Mintohardjo, Kolonel dr Pribadi Arif.

Dijelaskan Arif, setelah dilakukan pemeriksaan radiologi , kunci yang ditelan Zul kini tidak ditemukan. Kunci tersebut telah keluar melalui proses BAB tanpa operasi.

Penjelasan soal hilangnya kunci juga disampaikan  Direktur RSUD Indramayu, dr Deden Bony Koswara. Menurut Deden,  kemungkinan besar kunci tersebut memang telah keluar dari saluran pencernaan melalui buang air besar (BAB).

BACA JUGA:Dua Pencuri Sepeda Motor Asal Krangkeng Indramayu Tertangkap di Cirebon

“Kemungkinan besar ususnya bisa beradaptasi, sehingga kunci itu bisa mengikuti gerakan peristaltic usus. Sehingga kunci tersebut bisa keluar dari saluran pencernaan melalu BAB, yang tanpa disadari oleh anak tersebut,” terang Deden, Jum’at, 23 September 2022.

Deden yang datang langsung ke RSAL dr Mintohardjo bersama Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyampaikan ucapan syukur yang tak terhingga.

“Alhamdulillah, akhirnya kunci itu sudah tidak ada lagi di perut Zul,” ungkap Deden.

Bupati Indramayu, Hj Nina Agustina yang juga datang menjenguk mengungkapkan terima kasih kepada KSAL. Sehingga kini Muhammad Zulzalaly sudah kembali ceria.

"Alhamdulillah ini semua tertangani dan kepedilian kita semuanya," kata Bupati Nina.

Menurut Bupati, Izul seperti biasanya selalu ceria. Bahkan saat ini sangat senang, karena banyak yang datang untuk menjenguk.

"Izul senang sekali karena banyak yang nengokin. Dia semangat sekali dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi," tuturnya.

BACA JUGA:Konsumen Keluhkan Kualitas Pertalite Pasca Harga BBM Naik. Ini Jawaban Pihak Pertamina

Diberitakan sebelumnya, seorang anak di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain.

Anak yatim bernama Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8) atau Zul, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain di rumahnya yang ada di Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu.

Saat kejadian, malam hari 14, September 2022, Zul sedang tidur-tiduran sembari bermain HP. Sementara kunci gembok, ditempatkan di bibirnya. Tanpa sadar, Zul lama kelamaan mengantuk.

Kunci gembok yang semula ada di bibirnya tersebut, seketika tertelan. Bahkan sempat menyangkut di kerongkongan. Zul sudah berusaha memuntahkannya, namun gagal.

"Saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,’’ ujar Zul, saat ditemui di rumahnya.

BACA JUGA:Investasi USD 850 Juta, PLN Mulai Bangun PLTA Cisokan 1.040 MW

Zul berulangkali berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman.

Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul.

Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp 50 ribu per hari.

Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat. Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS. Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.

"Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke  tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,’’ kata Nina, kepada wartawan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: