DLH Indramayu Terus Pantau Kualitas Udara dan Air

DLH Indramayu Terus Pantau Kualitas Udara dan Air

TERUS PANTAU: Jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu terus memantau indeks kualitas udara (IKU) dan indeks kualitas air (IKA) untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.-istimewa-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu terus memantau indeks kualitas udara (IKU) dan indeks kualitas air (IKA). Pemanatauan itu dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Plt Kepala DLH Kabupaten Indramayu Edi Umaedi melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Subyar Mujihandono  mengatakan, pemantauan IKU dan IKA ada dua metode yakni secara manual dan  secara online.

Pemantauan IKU, dilaksanakan dengan metode passive sampler dengan cara memasang sample di titik-titik transportasi, perumahan, industri dan perkantoran.

Diungkapkannya, untuk daerah industri telah dipasang di kawasan PLTU Sumuradem, dan zona industri Balongan. Sedangkan, untuk kawasan perumahan dipasang di Perumahan Margalaksana dan Bumimekar. Kemudian, untuk tranportasi dipasang di Simpang Tiga Lohbener dan Simpang Tiga Jatibarang.

BACA JUGA:Keseruan Rangkaian Hari Pelanggan Nasional Bersama Yamaha Jabar

“Sementara untuk pemantauan IKU di perkantoran telah dipasang di komplek perkantoran sekretariat daerah (Setda) Pemkab Indramayu dan Inspektorat  Indramayu,” kata Subyar, belum lama ini.  Adapun pemantau IKU yang otomatis lokasinya di depan Masjid Agung. “Ada sekira 11 parameter yang bisa dipantau secara online seperti PM2.5, NOx, SO2, CO, VOCs, dan lainnya,” bebernya.

Kemudian untuk pemantauan IKA secara manual, lanjutnya, DLH juga melakukan pemantauan  di beberpa sungai besar di Indramayu.

“Ada empat sungai yakni Sungai Cimanuk-Rambatan, Cimanuk Lama, Prajagumiwang, dan Sungai Prawirakepolo dan masing-masing sungai dilakukan pemantauan di 10 titik. Titik lokasinya ada di hulu, tengah dan hilir,” ungkapnya.

Untuk yang otomatis, pihaknya menggunakan Stasiun Online Monitoring (Onlimo) DLH Indramayu dan dipasang di Badan Sungai Cipanas Kecamatan Losarang. Stasiun itu, terhubung dengan server di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Dinobatkan sebagai 'Raksasa Asia yang Bangun dari Tidur' oleh Media AS

“Pemantauan kualitas udara dan air untuk mengetahui kondisi kualitas udara dan air serta untuk mengambil tindakan yang tepat,” bebernya.

Menurut Subyar, kalau IKU rendah maka diperlukan program kegiatan untuk pengendalian pencemaran udara, misal inventarisasi emisi, uji emisi, penamanan pohon penyerap polutan dan sebagainya.

Di Kota Mangga Indramayu, IKU masih cukup baik karena alamnya masih hijau. Contoh di 2023 di angka 86,96, angka itu termasuk baik. “Namun demikian, jangan terpatok dengan angka itu, kami melaksanakan program kegiatan bagaimana meningkatkan IKU dan IKA,” ujarnya.

Subyar Mujihandono menambahkan, untuk meningkatkan kualitas air, dibutuhkan kerja sama lintas sektor, seperti DLH, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, PUPR dan lainnya. Termasuk, keterlibatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: