Rawan Kebakaran Polres Indramayu Bersama DLH dan BPBD Lakukan Penyiraman Di TPA Pecuk

Rawan Kebakaran Polres Indramayu Bersama DLH dan BPBD Lakukan Penyiraman Di TPA Pecuk

MITIGAS BENCANA: Kapolres Indramayu AKBP Dr M Fahri Siregar SH SIK MH bersama DLH dan BPBD Kabupaten Indramayu lakukan penyiraman di TPA Pecuk, Rabu (6/9).-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID –  Sebagai langkah mengantisipasi terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk Polres Indramayu bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu lakukan penyiraman pada tumpukan sampah yang ada di TPA Pecuk Kecamatan Sindang, Rabu (6/9)

Kapolres Indramayu AKBP Dr M Fahri Siregar SH SIK MH saat memimpin kegiatan penyiraman mengatakan upaya mitigasi (pencegahan) kebakaran hutan dan lahan (karhutla), harus melibatkan semua pihak, serta  memiliki komitmen agar musibah kebakaran tidak terjadi pada lingkungan terutama di daerah yang rawan terjadi kebakaran.

"Upaya mitigasi karhutla di Kabupaten Indramayu, kami telah memiliki 20 langkah mitigasi, mulai dari pemetaan wilayah rawan bencana, koordinasi lintas sektoral, penempatan relawan, patroli bersama, dan langkah lainnya," tegas Fahri.

Dikatakan Fahri berdasarkan hasil pemetaan dari Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG), di Kabupaten Indramayu terdapat 3 kecamatan yang rawan bencana karhutla yakni Kecamatan Gantar, Kecamatan Terisi, dan Kecamatan Cikedung. Ketiga wilayah itu karena memiliki lahan hutan yang cukup luas termasuk lahan tebu.

BACA JUGA:Aneka Kegiatan KONCER FEST Warnai WJF 2023

BACA JUGA:Bacaleg Didominasi Generasi Milenial, Mayoritas Lulusan SMA

Selain karhutla, Sambung Fahri  potensi kebakaran lainnya bisa terjadi di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Pecuk, pasalnya TPA ini memiliki timbulan sampah, sehingga itu sangat berpotensi terjadinya kebakaran.

"Salah satu upaya agar tidak kebakaran dengan penyiraman TPA Pecuk, ini salah satu langkah mitigasi dari 20 langkah yang sudah kami tetapkan, sampah di siram supaya tetap basah, masyarakat juga kami imnau jangan coba-coba untuk melakukan pembakaran lahan dan hutan karena kami akan melakukan tindakan hukum jika ada kebakaran," tukasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Drs Dadang Oce Iskandar mengatakan, penanganan karhutla mendapatkan apresiasi dari Presiden RI sehingga harus mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah kabupaten/kota. Selain itu BPBD juga saat ini terus mengantisipasi berkurangnya pasokan air bersih di pemukiman dengan terus mengirimkan mobil-mobil tanki sesuai permintaan dari desa/kecamatan.

"Bupati Indramayu Hj Nina Agustina sangat memperhatikan dampak el nino ini sehingga terjadi kekeringan panjang yang diprediksi sampai Desember. Kita terus melakukan langkah mitigasi untuk meminimalisir dampaknya," ujar Oce.

BACA JUGA:Tampil Beda dengan Kultur Budaya Sunda, Maxi Yamaha Day Jawa Barat Usung Konsep Ethnic Bamboo

BACA JUGA:Pemdes Haurgeulis Optimalkan Layanan Disdukcapil Patas, Permudah Warga Lansia, Difabel, ODGJ Miliki Adminduk

Sementara itu, Plt  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi SP mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pemulung yang bekerja dan mencari nafkah di TPA Pecuk.

"Kita bersama semua pihak TNI, Polri, dan juga kecamatan telah melakukan langkah untuk menghindari adanya sumber api di TPA Pecuk. Alhamdulillah mereka paham dan mau menjaga lingkungannya," kata Edi. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: