Kebocoran Pipa Pertamina di Lombang Sebulan Lalu, Apa Kabar Dana Ganti Rugi?
Limbah minyak mentah yang berwarna hitam menempel di perahu dan sulit dibersihkan. (25/7/2024)-Burhanudin-RADAR INDRAMAYU
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Masyarakat Desa Lombang menanti pencairan dana ganti rugi yang telah dijanjikan oleh Pertamina akibat kebocoran pipa.
Sebulan yang lalu, yakni tanggal 14 Juni 2024, kebocoran pipa milik Pertamina telah menyebabkan tumpahan minyak mentah yang mencemari sungai dan irigasi di wilayah Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Peristiwa ini bukan hanya mengancam ekosistem sungai dan lahan pertanian, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat dan perekonomian lokal.
Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Pertamina telah bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini, namun diperlukan upaya lebih lanjut untuk memulihkan lingkungan yang tercemar.
BACA JUGA:Bupati Nina Hadiri Gerakan Pangan Murah dan Khotmil Qur'an di Krangkeng
Casmidi, salah seorang warga Desa Lombang, mengungkapkan bahwa pihak Pertamina juga telah menerima pengajuan proposal ganti rugi dari masyarakat Desa Lombang.
Hanya saja, sampai saat ini, 25 Juli 2024, belum ada pencairan dana untuk mengganti kerugian yang dialami masyarakat.
"Proposalnya sudah kami kirim ke sana, sudah diterima sama Pertamina, tapi belum cair dananya," kata Casmidi, kepada Radar Indramayu (25/7/2024)
Kendati demikian, menurut Casmidi, pihak Pertamina menjanjikan bahwa dana ganti rugi akan cair di akhir bulan Juli 2024, selambat-lambatnya di bulan Agustus 2024.
BACA JUGA:Gara-gara Konsleting Lampu LED Warna Warni, 2 Konter Pulsa Terbakar
"Katanya, sih, akhir bulan ini (pencairan dana ganti rugi). Tapi selambat-lambatnya bulan depan (Agustus)," katanya.
Casmidi juga menjelaskan bahwa saat itu pihak Pertamina sudah mengambil langkah cepat dalam menangani kebocoran pipa.
"Setelah mendapat laporan dari masyarakat, kurang dari satu jam pihak Pertamina datang ke sini, merespons, membersihkan limbahnya, lalu tanah yang tercemar limbah diganti dengan tanah yang baru," kata Casmidi.
Suradi, warga setempat, menceritakan kondisi terkini lokasi kebocoran pipa.
BACA JUGA:Teman Saka Hadir di PN Cirebon
"Saat ini sudah aman, tidak bocor lagi. Hanya saja ada beberapa kapal yang terkena limbah minyak sulit untuk dibersihkan," ujarnya.
Bersamaan dengan Casmidi, Suradi mewakili masyarakat yang terdampak berharap pencarian dana ganti rugi segera diselesaikan.
"Kalau tidak akhir bulan ini (Juli), ya, berarti bulan depan (Agustus) kita tunggu saja," imbuhnya.
Sementara itu, Watir, salah seorang warga Desa Lombang, meminta dana pencarian ganti rugi segera turun agar bisa dilakukan pengecatan perahu yang terkena dampak dari limbah minyak mentah.
BACA JUGA:PK Saka, Memori Sidang 2017 Titin Prialianti
"Kami butuh dana untuk pembersihan dan pengecatan ulang perahu (akibat limbah minyak mentah)," kata Watir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: