Pro-Kontra! Tolak Study Tour Silakan, Jangan Rendahkan Profesi Guru
ilustrasi-dok-RADAR INDRAMAYU
BACA JUGA:PLN Berikan Bantuan Komputer ke SMPN 3 Tengaran
Menurut dia, Dinas Pendidikan juga akan membuat edaran terkait pelaksanaan study tour. Bagi sekolah-sekolah yang sudah terlanjur punya kontrak dengan biro perjalanan, maka harus mengutamakan keselamatan dengan memperhatikan kondisi kendaraan. “Nah bagi sekolah-sekolah yang tidak dalam kondisi tidak mempunyai kontrak berjalan dengan biro perjalanan, kami sarankan tidak usah menggelar study tour di tengah kondisi seperti ini,” imbuhnya.
Study tour, sambung Ronianto, merupakan bagian dari pembelajaran Kurikulum Merdeka, di mana tujuan utamanya memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, memperkaya pemahaman mereka tentang topik tertentu, dan mengintegrasikan pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata.
“Makanya study tour harus didampingi oleh guru sebagai pendamping dan yang menjaga selama kegiatan. Jadi saya tekankan guru tidak memanfaatkan situasi, justru posisinya membantu siswa," terang Ronianto.
Pihaknya kini masih mendata sekolah-sekolah yang akan gelar study tour. Disdik, masih kata Ronianto, hanya menerima pemberitahuan dan bukan dalam sifat melarang atau tidak mengizinkan sekolah menggelar study tour.
BACA JUGA:Gara-gara Depresi, Yanto Aryanto Pria asal Sindanghaji Palasah Nekat Gandir
“Saya ini dulu guru, saya juga pernah ikut rombongan study tour. Tentu saya paham situasi dan kondisinya di mana guru pendamping itu harus penuh tanggung jawab," ungkapnya. (awr/abd/cep/dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: