Momen Kang Dedi Mulyadi Sawer di Jembatan Sewo, Singgung Soal Tolak Bala

Momen Kang Dedi Mulyadi Sawer di Jembatan Sewo, Singgung Soal Tolak Bala

Kang Dedi Mulyadi sawer koin di Jembatan Sewo perbatasan Kabupaten Indramayu - Subang.-Kang Dedi Mulyadi - Instagram-radarindramayu.id

BACA JUGA:Kabur dari Rumah di Indramayu, Iis Dahlia Nekat ke Jakarta karena Mau Dinikahkan saat Masih SMA

Terutama pasca kejadian kebakaran bus transmigran. Akhirnya masyarakat Jawa ketika melintas melakukan sawer uang untuk menghindari kesialan dalam perjalanan.

Dalam kesempatan itu, selain sawer, Kang Dedi juga mengedukasi masyarakat. Sebab, tindakan menyapu koin tersebut berbahaya dan sudah sering ada kecelakaan.

Bahkan, KDM sempat mengajak salah satu penyapu koin alisa pengalap tawur untuk naik ke mobilnya dan diajak berkeliling. Lantas melakukan sawer uang koin yang didapatnya selama sehari penuh.

Salah seorang pengalap tawur, Raniti mengakui, peristiwa kecelakaan di tempat itu seringkali terjadi. Bahkan setiap tahunnya selalu ada.

BACA JUGA:Nama Asli Iis Dahlia, Orang Tua di Indramayu Memberi Nama Ini, Jangan Kaget Kalau Sudah Tahu

"Sering ada kecelakaan, setiap tahun juga banyak. Tapi kalau saya sih nggak pernah. Saya hati-hati, kalau sudah sudah ke tengah jalan ya bukan rezeki saya," ungkapnya.

Raniti mengungkapkan pengalap tawur sekarang bukan hanya masyarakat sekitar. Tetapi juga dari Pamanukan, Kabupaten Subang berdatangan.

Dia mengakui, tindakan tersebut memang berbahaya, padahal uang yang didapat juga tidak seberepa. Sejak pagi dirinya menunggu sawer, tetapi tidak sampai dapat uang Rp 50 ribu.

"Nggak ada Rp 100 ribu, Rp 50 ribu juga nggak ada, alhamdulillah," ucap Raniti.

BACA JUGA:Khotib Bacakan Khotbah Politik Soal Pemilu Curang, Jamaah di Tamanan Langsung Bubar

Seperti diketahui, pada tahun 1974 terjadi kecelakaan bus transmigran yang hendak berangkat ke Sumatera Selatan.

Bus tersebut berisi puluhan penumpang yang berasal dari Kabupaten Boyolali. Kecelakaan itu membuat bus terbakar dan 67 penumpang di dalamnya meninggal dunia.

Pasca kejadian tersebut, dibangun sebuah tugu yakni Monumen Pioner Transmigran, sekaligus lokasi pemakaman para korban.

Entah bagaimana kisahnya, kemudian kejadian ini berkembang menjadi mitos tolak bala, di mana masyarakat dari Jawa Tengah seringkali melakukan sawer di Jembatan Sewo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: