Bersama BI, Bupati Nina Mencanangkan Gerakan Serentak Musim Tanam

Bersama BI, Bupati Nina  Mencanangkan Gerakan Serentak Musim Tanam

SIMBOLIS: Bupati Nina Hj Nina Agustina SH MH CRA secara simbolis menyerahkan bantuan bagi petani di Kabupaten Indramayu saat pencanangan gerakan serentak musim tanam di Desa Kerticala Kecamatan Tukdana, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Cirebon mencanangkan langsung gerakan serentak musim tanam 2023/2024.

Gerakan serentak musim tanam yang ditandai dengan gropyokan tikus, pengolahan tanah dan tanam padi itu, dipusatkan di Desa Karangkerta Kecamatan Tukdana, Jumat (22/12).

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA menjelaskan, musim tanam I (rendeng) tahun 2023/2024 harus disambut gembira oleh para petani.

Karena, kata Bupati Nina, hal ini merupakan awal perjuangan para petani untuk menjalankan amanat nasional bahwa Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi nasional dan menyukseskan program ketahanan pangan.

BACA JUGA:Tips Liburan di Singapura Bagi Backpacker Agar Tetap Hemat

BACA JUGA:Color Up Your Holiday : Kolaborasi Classy Yamaha dan Tahi Lalats Bikin Liburan Semakin Berwarna

Menurut Bupati Nina, pada tahun 2023 jumlah produksi pertanian di Kabupaten Indramayu sempat terganggu karena El Nino, sehingga ada daerah yang gagal panen dan tidak ditanami. Namun, lanjutnya, pada musim tanam rendeng ini, semua pihak bisa menggenjot dan memaksimalkan luas lahan yang ada sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

“Para petani di Indramayu agar bisa mentaati jadwal tanam tahun 2023/2024 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian menggunakan bibit unggul dan genjah, melakukan tata guna air secara baik dan benar, serta menggunakan pupuk bersubsidi sesuai dengan dosis yang berimbang,” pesan Bupati Nina.

Putri sulung dari mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar itu juga mengingatkan terkait pupuk bersubsidi bukan barang dagangan tetapi barang yang harus disalurkan kepada petani.

Diungkapkannya, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk urea sebesar Rp225.000 /kuintal, sedangkan pupuk NPK (Phonska) Rp 230.000 /kuintal.

BACA JUGA:Panwaslucam Karangampel Pastikan Awasi Setiap Tahapan Pemilu

BACA JUGA:Polres Indramayu Musnahkan Belasan Ribu Botol Miras Jelang Nataru

“Bagi para kios, penyaluran pupuk bersubsidi tidak boleh dipaketkan dengan saprodi lainnya,” tandasnya.

Untuk penebusan pupuk bersubsidi, sambung Bupati Nina, di samping mempergunakan Kartu Tani boleh juga menggunakan KTP dengan syarat terdaftar dalam RDKK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: