Lebih Irit, Petani Pilih Pakai Pompa Air Berbahan Gas

Lebih Irit, Petani Pilih Pakai Pompa Air Berbahan Gas

LEBIH IRIT: Naryo, petani Desa Wanasari Kecamatan Bangodua menunjukan mesin pompa air dengan menggunakan bahan bakar gas yang diklaim lebih irit, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Pompa air dengan menggunakan bahan bahan gas (BBG) lebih diminati petani dari pada pimpa air yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, keberadaan Pompa air BBG lebih irit untuk pengairan lahan pertanian.

Demikian dikatakan salah seorang petani Desa Wanasari Kecamatan Bangodua, Naryo (48).
Diungkapkannya, tiga bulan lalu mendapatkan bantuan program kemitraan dari Kementerian ESDM yaitu mesin pompa air BBG.

Menurutnya adanya pompa air berbahan bakar gas sangat membantunya mengurangai pengeluaran kebutuhan bahan bakar minyak untuk mengairi lahan.

“Kalau sekarang dapat bantuan jelas sangat membantu. Sebelumnya sejak ada aturan tidak bisa membeli BBM bersubsidi jelas kami petani kerepotan dapatkan BBM untuk mengolah lahan. Karena meskipun bisa harus ada surat-surat rekomendasi lebih dulu,” ujarnya, Selasa (7/11).

BACA JUGA:Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Perempuan oleh Adik Kandungnya, Ada 41 Reka Adegan

BACA JUGA:Senja Hari Siap Berjuang Bersama GMC

Sehingga, kata Naryo, petani saat itu berpikir untuk mengubah mesin diesel pompa air yang sebelumnya gunakan BBM, menjadi menggunakan gas. Bahkan beberapa petani di Kecamatan Bangodua juga telah memodifikasi mesin pompa air yang sebelumnya gunakan BBM menjadi BBG.

“Sebelum sudah ada bantuan dimodifikasi dulu dari BBM ke gas. Terus saya ajukan bantuan, dapat bantuan mesin pompa air berbahan bakar gas dari Kementrian ESDM,” papar Naryo

Saat digunakan, sambung Naryo, hasilnya sangat membantu petani karena bisa memangkas pengeluaran petani yang menggarap lahan.

“Saat mengairi sawah musim kemarau memakai pompa air BBM, petani membutuhkan Rp200 ribu per hektare. Namun dengan menggunakan pompa berbahan bakar gas, hanya cukup dua sampai 3 tabung elpiji ukuran 3 kg, tergantung kondisi lahan garapan sawah yang kering,” bebernya.

BACA JUGA:Tegang Leher Akibat Salah Tidur? Ini 4 Cara Mengatasinya

BACA JUGA:GMC Indramayu Siap Menangkan Ganjar - Mahfud

Sehingga, Naryo berharap, pemerintah dapat kembali memberikan bantuan kepada petani mesin pompa air berbahan gas.

Sehingga, katanya, petani di Indramayu tidak kesulitan untuk dapatkan pasokan air, dan bisa mengurangai pengeluaran saat garap lahan untuk memenuhi pasokan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: