Pupuk Subsidi  Andalan Petani Indramayu untuk Jaga Stok Pangan Nasional

Pupuk Subsidi  Andalan Petani Indramayu untuk Jaga Stok Pangan Nasional

DISTRIBUSIKAN: Para pekerja sedang melakukan aktifitas bongkar muat pendistrian pupuk subsidi di Gudang Pupuk  Lini III Indramayu. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Kabupaten Indramayu sebagai salah satu lumbung padi nasional, dengan luas lahan pertanian produktif seluas 215,731 hektare mampu menghasilkan padi sebesar 1,3 juta ton gabah kering giling (GKG) di tahun 2021, kemudian alami peningkatan di tahun 2022 menjadi 1,4 juta ton GKG, sehingga layak apabila Kabupaten Indramayu menempati posisi pertama sebagai penghasil gabah terbanyak di Indonesia, di susul Kabupaten Karangwang, dan Kabupaten Subang.

Hal itu, tidak lepas dari peranan semua sektor dalam suksesnya hasil pertanian di Indramayu, baik itu kebijakan pemerintah Kementrian Pertanian RI, Pemerintah Provisi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Indramayu, yang peduli terhadap profesi penyangga tatanan negara Indonesia atau yang akrab dikenal dengan sebutan Petani.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu H Sutatang pada Radar Indramayu, Senin (6/11/2023) mengatakan, keberhasilan Petani Indramayu dalam pengolahan lahan sampai menghasilkan padi terbanyak di Indonesia, tidak terlepas dari semua pihak. Maka dari itu sudah seharusnya petani mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Indonesia, karena menyangkut ketersedian pangan nasional.

Menurut, Tatang ada 5 faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan petani dalam mengelolah sawah mereka agar produktifitas padi alami peningkatan setiap musimnya, seperti pemakaian bibit unggul, kecukupan pengairan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan OPT), penanganan pasca panen, kemudian pemupukan yang sesuai dosis.

BACA JUGA:Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

BACA JUGA:Pesawat Ketiga Berisikan Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Palestina Diberangkatkan

"Dari kelima faktor itu, semuanya melibatkan kebijakan pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Mulai dari mengalokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi bagi petani, pendampingan oleh para penyuluh pertanian lapangan (PPL), managerial air yang cukup. Paling utama bagimana penggunaan pupuk yang sesuai dosis agar produksi padi bisa meningkat," paparnya.

Sehingga ketersediaan pupuk khususnya yang bersubsidi adalah hal sangat penting bagi petani, karena pupuk salah satu formulasi penunjang produksi padi di Kabupaten Indramayu agar meningkat setiap musimnya. Meskipun Kabupaten Indramayu alokasi pupuk bersubsidi masih ada kekurangan sebanyak 96 kilogram perhektare, dari pengajuan 500 kilogram perhektare.

"Yang teralisasi 404 kilogram, yaitu Urea sebanyak 260 kilogram perhektare, dan NPK sebanyak 144 kilogram perhektare. Harusnya Urea 300 kilogram perhektare, dan NPK 200 kilogram perhektare," ungkap Tatang.

Dijelaskan, Tatang pupuk merupakan komponen yang terpenting dalam kegiatan bertani, karena tanpa adanya penggunaan pupuk yang sesuai atau sesuai dosis tanaman padi tidak dapat tumbuh dengan baik. Hal itu akan berdampak pada produktifitas tanaman padi yang diperoleh petani khususnya Petani di Kabupaten Indramayu saat musim panen.

BACA JUGA:Seru, Pemilihan Ketua Osis SMP Nurul Halim Secara Demokratis

BACA JUGA:Percepat Bangun Tol Indrajati, Ada Tiga Alternatif Pintu Exit Tol

"Pupuk bersubsidi inilah yang masih menjadi andalan petani kita, sehingga Kabupaten Indramayu menjadi penghasil padi terbesar di Indonesia, menjadi daerah penyangga ketahanan pangan negara," imbuhnya.

Tatang berharap meskipun pupuk bersubaidi kebijakan pemerintah pusat yaitu Kementrian Pertanian (Kementan) RI produsen pupuk dan distributor sifatnya hanya menyalurkan alokasinya. Namun dalam penyaluran pupuk bersubsidi dapat disesuaikan jadwal tanam perkecamatan, dan alokasi pupuk bersubsidi harus terpenuhi sesuai dosis yakni 500 kilogram perhektare agar hasil produktifitas padi petani bisa terus alami peningkatan setiap musimnya. 

"Jika penyalurannya disesuaikan jadwal tanam perkecamatan petani tidak kesulitan dapatkan pupuk bersubsidi,  untuk Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) harus betul-betul mengawasi penyaluran pupuk subsidi agar tidak di salah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Berdasarkan data dari PT Pupuk Indonesia penjualan pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu pada Juli 2023 PT Pupuk Kujang telah menjual pupuk urea bersubsidi mencapai 45.716 ton dari alokasi yang telah ditetapkan pemerintah yakni 70.488 ton atau penjualan mencapai 64 persen. Kemudian untuk penjualan pupuk NPK bersubsidi mencapai 28.262 ton, dari alokasi yang ditetapkan pemerintah yakni 43.44 ton atau mencapai 65 persen.

BACA JUGA:Dukung Masyarakat Sehat, Bupati Indramayu “Sawer” Mobil Siaga di Ulang Tahun Desa Pekandangan Jaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: