Taman Kehati Jadi Pusat Edukasi dan Penelitian Pohon Langka di Indramayu
TANAMAN LANGKA: Petugas Taman Kehati Tama (60) menunjukan jenis tanaman langka yang ada di Taman Kehati Komplek Perumahan Bumi Patra Pertamina Indramayu, Minggu (15/10).-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU
Sementara itu, Mohammad Sidik, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2016, sangat mendukung upaya PT KPI RU VI Balongan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Indramayu.
Dia mengingatkan bahwa sejumlah jenis tanaman langka yang sekarang sulit ditemukan oleh generasi sekarang, seperti pohon Gayam, Duwet, dan Blimbing Wulu, pernah menjadi bagian penting dari masa kecilnya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Kembali Kalah Saat Uji Coba di Jerman. Jadi Bahan Evaluasi dan Pelajaran
BACA JUGA:Inilah 3 Manfaat Sereh Bumbu Dapur untuk Kulit Wajah, Nomor Satu Bisa Mencegah Jerawat
“Taman Kehati di komplek perumahan Bumi Patra Pertamina bukan hanya menjadi tempat untuk menghidupkan kembali tanaman langka, tetapi juga merupakan pusat pendidikan bagi masyarakat, terutama anak-anak di Kota Mangga (Indramayu),” ujar Sidik.
Selain itu, lanjutnya, Taman Kehati juga memberikan kontribusi positif terhadap isu perubahan iklim yang sedang menjadi sorotan global. “Ini membuktikan bahwa perusahaan seperti PT KPI RU VI
Balongan turut bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dengan tindakan nyata,” tandasnya.
Selain Taman Kehati ditanami berbagai jenis pohon langka, komplek Perumahan Bumi Patra Pertamina Indramayu juga memiliki ribuan pohon mangga dari berbagai varietas, termasuk varietas unggul Mangga Agrimania.
Area Manager Comrel and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli menyatakan, Taman Kehati adalah wujud nyata kontribusi perusahaan terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Aksi Haurgeulis Bersatu Bela Palestine, Tuntut Tindakan Konkret Pemerintah Bela Rakyat Palestina
Menurutnya, program Taman Kehati ini tidak hanya membantu dalam pengembangan berbagai jenis tanaman langka, tetapi juga membantu mengatasi isu perubahan iklim dengan menyerap 59.721,97 kilogram CO2.
Selain Taman Kehati, PT KPI RU VI Balongan juga memiliki komplek pengembangan mangga yang dikenal sebagai Mangoes Center.
“Ini adalah pusat penelitian dan pengembangan pohon mangga yang dikelola oleh Kelompok Tani melalui program TJSL PT KPI RU VI Balongan. Komplek ini juga mampu menyerap emisi karbon dioksida sebesar 790,79 kilogram CO2,” ungkap Zulkifli.
Program-program ini, lanjutnya, tidak hanya mengedukasi generasi muda tentang jenis tanaman langka, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan penelitian dan kajian terhadap tanaman-tanaman tersebut.
“Dengan demikian, Taman Kehati tidak hanya menjadi tempat melestarikan spesies tanaman, tetapi juga menjadi pusat pengetahuan dan penelitian bagi masyarakat Indramayu,”pungkasnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: