Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Bupati Nina Agustina, Panen Raya di Indramayu, Pastikan Produksi Padi Baik

Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Bupati Nina Agustina, Panen Raya di Indramayu, Pastikan Produksi Padi Baik

Keberhasilan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA dibidang pertanian kembali diapresiasi Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi)-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Keberhasilan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA dibidang pertanian kembali diapresiasi Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi).

Dibawah kepemimpinan Srikandi Bumi Wiralodra itu, Kabupaten Indramayu mampu mempertahankan predikat sebagai lumbung padi nasional. Bahkan ketika dilanda bencana kekeringan dan El Nino sekalipun.

Sebagai bentuk apresiasi, Presiden Jokowi kembali melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu, Jumat (13/10). Tepatnya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra.

Ditempat itu, Presiden Jokowi meninjau kegiatan panen raya padi yang dilakukan oleh petani setempat.

BACA JUGA:Pukau Warga saat Hari Jadi, Drum Band SDN 2 Cipancuh Siap Tampil pada Pembukaan MTQ Kabupaten

BACA JUGA:Panen Padi di Indramayu, Ini yang Disampaikan Presiden Jokowi

Selain Bupati Nina Agustina, peninjauan turut didamingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Presiden Joko Widodo mengecek langsung kegiatan panen raya padi di salah satu lumbung padi itu untuk memastikan produksi beras nasional masih baik di tengah kekeringan akibat Super El Nino.

“Ini yang saya melihat ke bawah itu untuk memastikan bahwa produksi itu masih baik, tapi memang turun karena Super El Nino, tapi masih baik,” katanya.

Presiden pun menyampaikan bahwa kondisi panen yang ada masuk wilayah Kecamatan Sukra tersebut tergolong baik dengan didukung oleh irigasi teknis yang bagus. Sehingga mampu menghasilkan panen padi rata-rata 8,6 ton per hektare.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Kalahkan Brunei 6-0, Presiden Jokowi: Awal yang Baik

BACA JUGA:Tiba di Lokasi, Bupati Nina Dampingi Presiden Jokowi Langsung Turun ke Sawah Lihat Petani Panen Padi

“Ya baik ini, kalau kemarin di Subang, (sekarang) di Indramayu saya kira karena memang ini irigasi teknisnya masih sangat bagus, ini saya tadi tanyakan kepada petani satu hektare bisa delapan hingga sembilan ton, rata-rata 8,6 ton per hektare,” jelasnya.

Selain itu, harga jual gabah pun tergolong tinggi yang bisa mencapai Rp7.300 per kilogram sehingga memberi keuntungan kepada petani. “Harga gabahnya sekarang senang semua petani, Rp7.300, Rp7.400, Rp7.200 ya semua petani senang tapi ada yang enggak senang konsumennya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, guna menurunkan dan menjaga kestabilan harga beras, Kepala Negara menyebut bahwa pemerintah akan terus menambah cadangan beras yang ada di Bulog meski saat ini sudah terdapat 1,7 juta ton.

“Cadangan di Bulog 1,7 (juta ton) dan akan datang lagi kira-kira 500, 600 ribu ton. Artinya cadangan pangan kita kondisinya aman, tapi memang kita tetap butuh beras ini juga untuk masuk ke pasar agar harga bisa turun sedikit demi sedikit,” terangnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Dijadwalkan Panen Raya di Indramayu

BACA JUGA:Sahara Puteri Ayu, dari Indramayu Wakili Indonesia di Ajang World Water Forum

Presiden Jokowi menegaskan, Kabupaten Indramayu menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang telah membantu menyumbangkan surplus padi sebanyak 1,3 juta ton.

Ditengah musim kemarau dan El Nino Kabupaten Indramayu masih bisa meningkatkan produksi pertanian khususnya padi dan masih bisa lebih ditingkatkan lagi.

Kepala negara juga menginstruksikan kepada Bupati untuk bisa menjaga Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) secara maksimal karena Indramayu diharapkan menjadi lumbung pangan nasional.

“Jadi, kita harapkan tidak turun tetapi naik dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton, untuk Kabupaten Indramayu” pintanya.

BACA JUGA:Polisi Bekuk Empat Nelayan yang Tangkap Ikan Pakai Bom, Pelaku Terancam Hukuman Mati

BACA JUGA:SEMANGAT Tingkatkan Kompetensi Literasi di Sekolah, SMPN 2 Haurgeulis Ikuti Program Talenta 2023

Sementara itu, Bupati Hj Nina Agustina menyebut, jumlah produksi sampai dengan bulan Oktober 2023 telah terpanen 60 persen dari luas tanam 119 ribu hektare dengan produksi padi mencapai 1,2 juta ton.

Jika diestimasi 100 persen panen, maka produksi padi bisa melampaui target optimis 1,8 juta ton. Jumlah itu sesuai target yang diharapkan Presiden Jokowi.

Bupati Nina Agustina menyatakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan seluruh stakeholder berusaha keras untuk meningkatkan produksi padi dengan mengeluarkan berbagai kebijakan salah satunya penerapan gilir giring air.

Pihaknya bersama dinas terkait, camat, kelompok tani kecamatan dan desa, petani serta aparat Polri dan TNI, mengawal pelaksanaan gilir giring air dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA:Lelet, Pedagang Keluhkan Perbaikan Jalan Pantura Losarang Tak Kunjung Tuntas

“Dari 121 ribu haktare cakupan tanam, yang terpengaruh El Nino hanya 5 persen saja. Alhamdulillah, ini berkat kerjasama dan kerja keras semua pihak, terutama petani kita yang berperan aktif dalam kegiatan gilir giring air,” kata Bupati Nina.

Pola pengawalan gilir giring air yang terpadu, lanjut dia, juga berhasil menekan potensi konflik antara petani. Para petani bahkan merasa nyaman dan aman karena terhindar dari ulah mafia air yang berkeliaran.

“Saya sudah minta aparat di lapangan, mulai Satpol PP, Polri dan TNI untuk ikut mengawasi pelaksanaan gilir giring air agar tidak ada konflik di tingkat petani. Dan saya minta dilakukan tindakan tegas terhadap para mafia air yang selama ini merugikan petani,” tegasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: