Kentang Langka Harga Bawang Merah Terjun Bebas, Ternyata Ini Penyebabnya!

Kentang Langka Harga Bawang Merah Terjun Bebas, Ternyata Ini Penyebabnya!

Kentang Langka Harga Bawang Merah Terjun Bebas, Ternyata Ini Penyebabnya-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

PATROL, RADARINDRAMAYU.ID -Harga kentang melonjak tajam. Para pedagang di sejumlah pasar wilayah barat Bumi Wiralodra menjualnya dengan harga tinggi. Mencapai Rp15-16 ribu per kilogram.

Padahal normalnya, harga sayuran jenis umbi-umbian yang kaya gizi, protein dan karbohidrat ini tak jauh-jauh dari Rp10 ribu perkilo.

Berbeda dengan kentang, harga bawang merah justru terjun bebas. Anjlok hingga Rp10-11 ribu per kilogram untuk kualitas biasa. Sedangkan bawang merah kualitas super di kisaran Rp15 ribu sekilo.

“Harga bawang merah standarnya di angka Rp20 ribuan sekilo,” sebut Mita, pedagang di Pasar Induk Sayuran Patrol, Minggu (3/9).

BACA JUGA:Jelang Timnas Indonesia vs Turkmenistan, 4 Pemain Timnas Cedera

BACA JUGA:BMKG: Penyebab Peningkatan Kecepatan Angin di Wilayah Ciayumajakuning Beberapa Hari Ini

Penyebab turunnya harga, ungkapnya, lantaran berlangsungnya musim panen raya serentak di sejumlah daerah sentra bawang.

Seperti Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia setelah Kabuoaten Brebes di Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), panen serentak bawang merah juga terjadi di Metro, Lampung Selatan, Bantul, Ponorogo, dan Kutai Timur. Kondisi ini menyebabkan terjadinya deflasi pada komoditas bawang merah.

“Kalau di Inbar, bawang merah biasanya kiriman dari Nganjuk, Jatim. Pasokan ke pasar melimpah sejak sebulan lalu. Ditambah lagi penjualan lagi sepi, harga bawang merah tertekan, sekarang jadi murah,” katanya.

BACA JUGA:Harga Pertamax Mahal, Pemotor Beralih ke Pertalite

BACA JUGA:Pabrik Gas yang Terbakar Diduga Ilegal, Warga Trauma, Desak Ditutup Permanen

Pedagang lainnya, Endang menuturkan, untuk kenaikan harga kentang terjadi akibat dari gagal panen para petani kentang di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Terdampak suhu ekstrem. Ratusan hektare lahan kentang disana terkena butiran es alias embun upas. Tanaman kentang yang terserang embun upas biasanya langsung layu dan akhirnya mati. “Menyebabkan kelangkaan, harga kentang jadi mahal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: