Jenis Lokal Kurang Peminat, Pedagang Datangkan Hewan Kurban dari Luar Daerah
KURANG STOK – Pedagang memilih mendatangkan hewan kurban dari luar daerah lantaran sapi jenis lokal kurang stok.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
SUKRA, RADARINDRAMAYU.ID – Jual beli hewan kurban merangkak naik seiring makin dekatnya hari raya Idul Adha.
Tapi sayangnya, sapi maupun kambing jenis lokal kurang diminati pembeli. Sejumlah pedagangpun memilih mendatangkan pasokan hewan kurban dari luar daerah
Hal itu diakui Sucito, pedagang hewan kurban asal Kecamatan Sukra. “Iya, yang jenis lokal memang jarang peminatnya. Kita terpaksa ambil dari luar daerah,” ungkap dia kepada Radar, Senin (12/6).
Minimnya peminat, ungkap dia, lantaran sapi ataupun kambing lokal secara fisik terlihat kurang menarik. Padahal kualitas dagingnya hampir sama. Bahkan harganya lebih murah. “Pembeli itukan memang lihat fisiknya dulu. Mereka lebih suka kalau jogrogannya gede, gemuk kaya sapi Limosoin, Metal atau domba Garut,” ujarnya.
BACA JUGA:Bupati Nina Persembahkan Penghargaan Satyalancana Wira Karya untuk Masyarakat Indramayu
BACA JUGA:Ikhtiar Untuk Kelancaran Pemeliharaan Kilang, Pertamina Unit Balongan Santuni Anak Yatim
Namun lanjut Sucito, faktor utama minimnya peminat adalah karena stok jenis lokal sangat sedikit. Belum mencukupi dari jumlah permintaan terutam saat lebaran haji.
Tidak hanya pada jenis hewan kurban sapi, juga terjadi pada kambing maupun domba.
Sehingga untuk menutupi kekurangan permintaan ini, mau tidak mau hewan kurban didatangkan dari luar daerah. “Terutama sapi, jenis lokal kurang sekali. Sementara hampir setiap lebaran haji, permintaan hewan kurban terus meningkat,” terangnya.
Senada dituturkan Wito, pedagang hewan kurban lainnya. Sampai saat ini peternak lokal memang belum mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan hewan potong sehari-hari pun, mereka juga kesulitan.
BACA JUGA:DPD NasDem Indramayu Bubar, Ramai-ramai Pindah ke Perindo
BACA JUGA:Polisi Tangkap Ratusan Pemotor Melanggar Aturan, Banyak yang Masih Gunakan Knalpot Bising
Itu karena, karakter peternak lokal mayoritas pembibit. Sehingga sapi atau kambing yang dipelihara pun berkelamin betina. Dampaknya, kecepatan peningkatan produksi sapi dan kambing lokal dibanding dengan permintaan kalah jauh.
“Beda dengan peternak di Jawa Tengah atau di Jawa Timur, mereka disana memang khusus penggemukan. Produksinya bisa cepat. Di kita juga sebenarnya sudah ada, tapi jumlahnya belum banyak,” jelasnya. (kho)
BACA JUGA:347 Jemaah Haji Kloter 15 Jabar Diberangkatkan dari BIJB Kertajati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: