Soal Sholat Idul Fitri yang Viral di Medsos, Begini Penjelasan Syekh Panji Gumilang

Soal Sholat Idul Fitri yang Viral di Medsos, Begini Penjelasan Syekh Panji Gumilang

EKSKULIF_GM Radar Indramayu Adun Sastra wawancara khusus dengan Syekh Panji Gumilang terkait dengan berita yang viral tentang salat ied--

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Dalam sepekan terakhir ini, publik dibuat heboh oleh salah satu akun Instagram dan TikTok @Taqwasquad.id. Ia menampilkan sebuah gambar jamaah saat salat id di Masjid Rahmatan Lil Alamin Ponpe  Mahad Al Zaytun.

Sehingga menimbulkan kontroversi dengan masyarakat. Karena tampak dalam barisan jamaah salat Ied ada sosok perempuan di barisan depan. Persis di belakang imam.

Lalu disamping perempuan itu, ada seorang laki-laki. Dia memilih duduk dikursi saat jamaah lainnya sedang melaksanakan salat berjamaah. Untuk mencari kebenaran informasi tersebut, saya bersama tim Radar Indramayu berusaha untuk bisa bertemu langsung dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun Syekh Panji Gumilang.

Kebetulan Abah Dahlan Iskan juga meminta kita untuk bisa wawancara langsung dengan pria kelahiran asal Kabupaten Gresik Jawa Timur. Saya merasa optimis bakal ketemu orang nomor satu di lingkungan Ponpes terbesar se Asia Tenggara.

BACA JUGA:Waduh! Suami Gerebek Istri yang Lagi Selingkuh di Rumah, Begini Kronologinya

BACA JUGA:KPU Bentuk Tim Fasilitasi Pengajuan dan Verifikasi Bacaleg DPRD Kabupaten Indramayu

Karena lima tahun yang lalu, saya pernah bertemu dengan Syekh Panji Gumilang saat diajak oleh Kepala Kanwil  Dirjen Pajak Jabar I, Yoyok Satiotomo. Ternyata benar, saya bisa bertemu dengan syekh setelah dijadwalkan oleh orang dekatnya bernama Abdul Halim.

Pertemuan saya dengan Syekh Panji Gumilang yang semula dijadwalkan di Ponpes Al Zaytun itu tidak jadi. Sebab syekh pada Selasa, (2/5/2023) sedang mengecek di lokasi  PT. Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana Jalan Kertawinangun Blok Cibiuk Desa Eretan Kulon, Kecamatan  Kandanghaur, Indramayu.

Selain pengasuh Ponpes Al Zaytun, ia juga sedang menjalankan bisnis yang barunya. Dia sedang pembuatan kapal nelayan tradisional dengan biaya satu kapal mencapai miliaran rupiah. Konon katanya sudah disiapkan membangun galangan ratusan kapal nelayan dan sekarang baru mendapat izin membuat 12 kapal nelayan.

Kapal nelayan yang berukuran besar itu nantinya akan berlayar di perairan terjaun dengan para pekerja adalah warga sekitar.”Semua pekerjanya adalah warga sekitar. Kita gak usah tanya berapa biaya pmbuatan kapal. Yang pasti saya ingin membangun Indramayu,”jelas Syekh Panji Gumilang saat menerima di lokasi pantai Kandanghaur dengan gaya nya seperti sang proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Karno.

BACA JUGA:Dua Korban Bus Terguling di Sudan Warga Majalengka

BACA JUGA:Petugas Poned Puskesmas Rajagaluh Bantu ODGJ yang Akan Melahirkan

Pertemuan saya dengan syekh benar_benar enjoy dan tak ada batas sama sekali. Layaknya seperti orang tua dengan anak. Terkadang syekh juga meminta dengan kita bahwa pertanyaan anda jangan terlalu mendetil.”Sudah pertanyaanya jangan mendetil,”jelas syekh dengan gaya bicara yang keras tapi tegas dan selalu diselipi dengan kalimat akhir merdeka.

Sosok syekh ini merupakan ciri ciri orang pekerja keras, ia lahir dari keluarga petani di Gresik dan ayah nya seorang kuwu atau kepala desa. Syekh memiliki jiwa disiplin tinggi dan terus melakukan inovasi. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan galangan kapal nelayan tradisional dengan desain nya sendiri. Ia memiliki filosofi hidup nya yaitu kehidupan di mulai umur 70 tahun. Artinya dalam berjuang itu harus berpikir secara matang.

Selanjutnya Syekh Panje Gumilang  lalu mengajak saya untuk duduk sambil ngobrol santai di pinggir pantai. Ketika itu baru saya menanyakan sebuah gambar jamaah saat salat id di Masjid Rahmatan Lil Alamin Ponpe  Mahad Al Zaytun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: