H+3 Volume Kendaraan Arus Balik Menurun

H+3 Volume Kendaraan Arus Balik Menurun

LANCAR – Situas arus kendaraan terpantau lancar pada H+3 lebaran atau Rabu (26/4).-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Volume kendaraan arus balik di jalur pantura Bumi Wiralodra terpantau mengalami penurunan pada H+3 lebaran atau Rabu (26/4).

Situasi arus lalu lintas dari arah Cirebon menuju Jakarta terbilang lancar. Tidak terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan. Kondisi ini diprediksi bakal terus berlanjut hingga beberapa hari kedepan.

Sebagaimana diketahui bahwa puncak arus balik libur Idul Fitri 1444 H terjadi pada H+1 dan H+2 atau Senin-Selasa (24-25/4) 2023.

Mengingat aktivitas masyarakat pada umumnya sudah mulai kembali normal pada Rabu 26 April 2023.

BACA JUGA:Hj Ratnawati Siap Maju Sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat

BACA JUGA:Gerindra Tegaskan Prabowo Calon Presiden 2024, Bukan Cawapres!

Berdasarkan data dari Pos Penghitung Arus Mudik dan Balik Angkutan Lebaran 1444 H/2023 Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, tercatat sebanyak 50.832 kendaraan yang melintas jalur pantura pada Senin (24/4) lalu.

Sehari kemudian atau Selasa (25/4), jumlah kendaraan mengalami kenaikan yakni  sebanyak 59.745 unit.

Sementara pada Rabu (26/4) mulai pukul 00.00 hingga 08.00, volume kendaraan terdata sebanyak 9.163 unit.

Meski arus lalu lintas terbilang lancar, bukan berarti perjalanan arus balik pemudik tanpa resiko. Pasalnya, gangguan yang mengancam keselamatan berkendara masih saja bermunculan.

BACA JUGA:Dua Hari Pencarian, Warga Korban Tenggelam Di Sungai Cikandung Belum Ditemukan

BACA JUGA:GAWAT! Pagar Penutup U-Turn Dibuka Paksa Warga

Kali ini, kenyamanan pengguna jalan terganggu oleh kabut asap yang berasal dari pembakaran jerami pasca panen maupun sampah disisi jalan raya pantura.

Kondisi itu terpantau hampir sepanjang ruas jalan raya pantura Kabupaten Indramayu mulai dari Kecamatan Sukra hingga Sukagumiwang.

Di sepanjang jalan arteri, memang terdapat lahan pertanian sawah dan lokasi pembuangan sampah ilegal. Petani maupun warga sengaja membakar agar jerami dan sampah tidak menggunung terlalu lama.

Tapi imbasnya, asap yang mengepul terkadang menutupi jalan, sehingga jarak pandang pengendara pun menjadi terganggu dan mengundang bahaya. Pengemudi pun harus ekstra hati-hati agar tidak celaka.

Selain asap pembakaran, pengendara juga harus mewaspadai para penyeberang jalan sembarangan. (kho)

BACA JUGA:Arus Mudik- Balik Volume Sampah Meningkat 50 Persen

BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Leuwisadeng Bogor, Terdampak 700 Jiwa dari 200 Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: