Duka Petugas Pantarlih, Disangka Penagih Hutang Sampai Diusir Warga Yang Emosi Tidak Kebagian Bansos

Duka Petugas Pantarlih, Disangka Penagih Hutang Sampai Diusir Warga Yang Emosi Tidak Kebagian Bansos

TUGAS GANDA - Sebanyak 5.297 petugas Pantarlih diterjunkan KPU Kabupaten Indamayu untuk melaksanakan coklit.Tidak hanya itu, mereka juga ikut mensosialisasikan Pemilu 2024 kepada masyarakat.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU.RADARINDRAMAYU.ID – Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024 lagi berlangsung. Sejak 12 Februari sampai dengan 14 Maret 2023 mendatang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indamayu menerjunkan sebanyak 5.297 petugas Pantarlih. Jumlah tersebut sesuai jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Bumi Wiralodra. Tersebar di 31 kecamatan dan 317 desa/kelurahan.

Tugas Pantarlih diantaranya membantu Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam pemutakhiran data yang tercatat di Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Pemilu 2024.

Demi mendapatkan data yang valid, mereka harus berkunjung langsung ke rumah-rumah warga. Secara door to door, agar pencatatan ebih akurat dalam upaya meningkatkan kualitas data pemilih.

BACA JUGA:Surat Pengunduran Diri Lucky Hakim Ternyata Belum Bisa Diproses! Ini Alasannya

BACA JUGA:Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih dan Komunitas Digital

Belum sepekan melaksanakan tugas, sejumlah petugas Pantarlih memiliki pengalaman yang tidak bisa dilupakan.

Seperti yang dialami  beberapa petugas Pantarlih di Kecamatan Bongas. Mereka mengaku kerap mengalami kejadian menggelikan sampai yang tidak mengenakkan.

Umumnya dicueki warga. Kedatangan mereka seolah dianggap angin lalu. Padahal untuk menuju rumah-rumah warga, petugas mesti blusukan dari pagi hingga menjelang magrib.

Kadang sampai malam, menyesuaikan waktu dengan si empunya rumah yang baru pulang kerja selepas Isya. Belum lagi cuaca yang kurang mendukung. Seragam mereka sampai basah kuyup diguyur hujan.

BACA JUGA:Ini Curhatan Lucky Hakim yang Sebenarnya, Tentang Alasan Dirinya Mundur dari Jabatan Wakil Bupati Indramayu

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Hari Ini Ada di Polsek Jatibarang

Namun, itu sudah menjadi resiko. Masih dianggap mendingan. Sebab, diwaktu lain, ada Pantarlih yang mengalami kejadian tidak menyenangkan. Dimarahi warga ketika rumahnya didatangi. Penyebabnya, warga itu mengaku sampai saat ini belum menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Ada pula warga yang tidak mau membukakan pintu lantaran menyangka petugas yang datang adalah debt collector.

Beragam kejadian yang dialami petugas Pantarlih itu, dibenarkan ketua PPK Bongas, Arif Wahyudi. “Ada petugas Pantarlih yang sampai diusir warga yang gak dapat bansos, sama dikira penagih hutang,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (15/2).

Diakuinya, tugas Pantarlih dilapangan tidak semudah yang dibayangkan. Justru cukup berat. Mesti berhadapan langsung dengan masyarakat yang berbeda karakter. Ada warga yang ramah, cuek, bahkan emosian.

BACA JUGA:Terlalu, Kakek Cabuli Bocah Usia 4 Tahun yang Ternyata Cucu Tirinya

BACA JUGA:Edan, Diajak Nonton Video Porno, Pria Warga Leuweunghapit Cabuli Anak Usia 14 Tahun

“Dan kami sudah mengingatkan sejak kegiatan pelantikan dan bimtek. Harus sabar, ramah, sopan dan tetap bekerja sesuai aturan. Alhamdulillah, sampai dengan saat ini, pelaksanaan coklit yang dilakukan Pantarlih relatif lancar,” terang dia.

Arif Wahyudi menambahkan, tidak sekadar melakukan coklit. Petugas di lapangan juga memiliki tugas ganda yakni ikut memberikan sosialisasi tentang Pemilu 2024 kepada masyarakat.

Sebab, masih banyak warga yang belum mengetahui pesta demokrasi lima tahunan yang puncaknya digelar pada Februari 2024 nanti. Terutama masyarakat yang berada di pelosok pedesaan.

BACA JUGA:Indra Bekti Akhirnya Bisa Memandu Konser Boy Band Blue

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: