PMI Perempuan Dominan, B2PMI Ajak Waspadai Calo Penyalur Calon Pekerja ke Luar Negeri

PMI Perempuan Dominan, B2PMI Ajak Waspadai Calo Penyalur Calon Pekerja ke Luar Negeri

BERI KETERANGAN: Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA menjelaskan terkait kondisi pekerja migran Indonesia, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Sebagai salah satu kantong pekerja migran terbesar di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Barat, kaum pekerja migran perempuan asal Indramayu yang bekerja di luar negeri masih mendominasi.

Hingga saat ini, ada sebanyak 28.985 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indramayu yang bekerja yang tersebar di tiga negara yakni Hongkong, Taiwan dan Singapura.

Hal itulah yang menjadikan Badan Perlindungan Pekerja Migram Indonesia (BP2MI) memilih Kabupaten Indramayu sebagai pusat peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) 2022 di Kabupaten Indramayu.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menegaskan, Kabupaten Indramayu adalah kantong terbesar di Jawa Barat untuk penempatan PMI.

BACA JUGA:TPU Dikepung Banjir Rob, Kali Ceperawan Meluap, Pemdes Minta Warga Eretan Tetap Waspada

Diungkapkan Benny, transaksi pengiriman uang setiap bulan dari pekerja migrant ke keluarga di rumah kisaran Rp5-10 juta per bulan.

Tercatat sebanyak 25.985 pekerja migran terdiri dari perempuan sebanyak 21.241 pekerja dan laki-laki 4.743 pekerja.

“Mayoritas perempuan sekitar 75 % dari jumlah total PMI di Indramayu, sehingga harus mendapatkan perhatian dan perlindungan. Apalagi mereka berkontribusi sebagai, penggerak perekonomian daerah dan negera,” ujarnya.

Sebab itulah, lanjut Benny, BP2MI meminta para kuwu (kepala desa), lurah, dan camat untuk gencar sosialisasikan potensi calo penyalur pekerja keluar negeri ketika turun ke desa-desa yang kemudian membujuk masyarakat, menjanjikan pekerjaan, menjanjikan diberangkatkan dengan cepat dan dijanjikan uang yang justru ternyata menjadi korban penempatan ilegal.

BACA JUGA:Kasus Oknum Anggota Polsekta Utbar Jualan Pil Koplo, Polisi Buru Rekan Polisi

“Selama dua tahun saja total PMI ilegal yang dipulangkan sebanyak 81 ribu pekerja dari Malaysia dan Timur Tengah paling banyak. Sebanyak 90% korban penempatan ilegal adalah perempuan atau kaum ibu-ibu,” jelasnya.

Diungkapkan Benny, untuk PMI yang dipulangkan akibat sakit sebanyak 3.148 orang Kemudian, PMI meninggal sebanyak 1.495 orang dengan rata rata setiap hari pihaknya menangani 2 peti jenazah.

Masih dikatakan Benny, para PMI adalah orang-orang hebat, pejuang keluarga dan pahlawan devisa negara.
“Negara berhutang besar kepada mereka, karena setiap tahun menyumbang devisa negera sebesar Rp159,6 triliun, merupakan sumbangan devisa terbesar kedua kepada negara ini setelah sektor migas,” bebernya.

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Hari Ini Ada di Polsek Kandanghaur Ya…!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: