TPU Dikepung Banjir Rob, Kali Ceperawan Meluap, Pemdes Minta Warga Eretan Tetap Waspada

TPU Dikepung Banjir Rob, Kali Ceperawan Meluap, Pemdes Minta Warga Eretan Tetap Waspada

MEREPOTKAN: Di tengah terjangan banjir rob yang merendam area TPU Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, sejumlah orang tampak melakukan penggalian liang lahat untuk proses pemakaman, kemarin.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Pesisir Pantura Eretan, Kecamatan Kandanghaur kembali diterjang banjir rob, Senin (12/5). Bencana pasang air Laut Jawa kali ini terbilang parah.

Tak hanya permukiman warga, banji rob turut merendam Tempat Pemakaman Umum (TPU).  Padahal jarak antara lokasi TPU dan bibir pantai cukup jauh, sekitar 2-3 kilometer.

Area kuburan yang diterjang banjir rob berada di Desa Eretan Wetan dan Desa Ilir. Berdampingan. Persis disebelah utara bahu jalan raya pantura.

Lebih dari separuh area pemakaman terendam air. Sebagiannya terlihat hanya ujung batu nisannya saja. Tidak hanya air, areal kuburan seluas sekitar 2 hektare itu dipenuhi rupa-rupa sampah.

BACA JUGA:Kasus Oknum Anggota Polsekta Utbar Jualan Pil Koplo, Polisi Buru Rekan Polisi

Tapi rupanya, kondisi TPU yang mengenaskan itu tak menyurutkan masyarakat setempat untuk melaksanakan prosesi pemakaman warga yang meninggal dunia.

Pantauan Radar, tampak sejumlah orang sedang menggali liang lahat untuk jenazah. Sementara, kondisi makam disekelilingnya tergenang banjir rob.

Sepertinya proses penggalian harus dilaksanakan dengan usaha ekstra. Supaya air tidak mengalir ke dalam liang lahat. Beberapa orang melakukan penggalian, sebagian lainnya bertugas membendung sekaligus menguras air dari dalam liang lahat.

Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhedi membenarkannya. “Iya, ada warga yang wafat, sudah tua. Harus dikubur hari itu juga. Tadi juga habis melayat kesana,” katanya.

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Hari Ini Ada di Polsek Kandanghaur Ya…!

Sejatinya, ungkap Edi, masih ada lahan TPU yang aman dari banjir rob. Yakni di sebelah selatan jalan raya. Di Blok Koramil. Namun, warga lebih memilih lokasi di sebelah utara meski kondisinya sudah tidak layak karena kerap terendam rob.

Alasannya, ingin dekat dengan keluarga yang lebih dulu meninggal dunia dan dikubur dilokasi itu. “Keluarga yang lain dikuburnya disitu, jadi pingin bareng saja supaya memudahkan ziarah,” terangnya.

Kuwu Edi Suhedi menambahkan, banjir rob kali ini diperparah oleh banjir kiriman sehingga membuat Kali Ciperawan meluap. Rob menerjang pada pagi hari sekitar pukul 05.00.

Menyapu di semua blok. Tak hanya rumah-rumah warga, limpasan air laut juga merendam jalan dan tempat publik. Membuat aktivitas warga disana yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan terhambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: