Produksi Padi Tahun 2021 Capai 1,7 Juta Ton. Bupati : Wujudkan Indramayu Sebagai Lumbung Pangan Nasional
Bupati Indramayu Nina Agustina melakukan panen perdana di Desa Amis Kecamatan Cikedung,Kabupaten Indramayu-utoyo prie achdi-
Radarindramayu.id, INDRAMAYU - Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar didampingi sejumlah kepala perangkat daerah melaksanakan Panen Perdana Padi Varietas Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Blok Tunggal Jati Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, belum lama ini.
Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Indramayu memiliki keunggulan di sektor pertanian. Potensi inilah yang perlu dioptimalkan melihat luasnya lahan padi di Indramayu yang begitu besar.
Bupati mengatakan, sebelumnya Indramayu mendapatkan predikat penghasil padi terbesar. Prestasi ini harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan sebagaimana rencana pembangunan ke depan yaitu mewujudkan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional.
BACA JUGA:KPU Gelar Sosialiisasi Pendaftaran dan Verifikasi Parpol Peserta Pemilu 2024
Dipaparkan Bupati Nina, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu hasil produksi padi Indramayu Tahun 2021 sebesar 1,7 juta ton, data ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Meski menurun kita jangan menyerah akan tetapi harus tetap semangat, karena hadirnya padi MSP menjadi angin segar dalam upaya meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Indramayu. Sebab produksi padi MSP cukup tinggi antara 7 atau 8 ton per hectare-nya ," paparnya.
Bupati berharap, produksi beras dari wilayah di Indramayu jangan hanya melabelkan nama desa atau kecamatan, akan tetapi perlu dan penting nama daerah patut disematkan supaya potensi unggulan Indramayu ini bisa dikenal.
BACA JUGA:Sahrul Gunawan Khawatir Perasaannya Terhadap Ayu Ting Ting Dianggap Becandaan
Sementara itu Kuwu (Kepala Desa) Amis, A Nur Ahmad mengatakan, proses panen padi varietas MSP ini dilakukan diatas lahan 1 hektare yang merupakan garapan Perusahaan Umum Hutan dan Petani.
“Hari ini panen perdana padi MSP milik Bapak Hasan seluas 1 hektare yang merupakan lahan garapan Perusahaan Umum Hutan dan Petani,” katanya.
Dijelaskan Kuwu Ahmad, varietas padi MSP menjadi pilihan petani kelompok di desanya dan sesuai kriteria geografis yakni kuat ditanam di daerah tadah hujan.
"Yang ada saat ini 1 hektare di wilayah Blok Tunggal Jati Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu sawahnya milik Bapak Hasan, tetapi untuk diwilayah Desa Amis sebenarnya ada 5 petani yang mencoba bibit MSP," ungkapnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Binakarya 7 Desa Amis Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Yani berharap Pemerintah Kabupaten Indramayu lebih memberikan perhatian baik untuk petani padi atau tebu maupun masyarakat petenak, mengingat di desanya sudah memiliki keunggulan.
"Wilayah kami ada komoditas unggulan pertama padi, kedua tebu, dan ada peternakan, sehingga sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah," ungkapnya.
Dipaparkan Yani, salah satunya adalah dengan membantu mengatasi kendala-kendala yang dialami oleh petani seperti halnya ketersediaan air yang dirasa kurang optimal meski sudah ada embung air diwilayahnya. Disamping itu dipermudah untuk memperoleh pupuk organik.
"Mudah-mudahan perhatian pemerintah daerah bisa membantu kami terkait pemanfaatan embung dan bisa memperoleh pupuk. Kami disini tengah mengembangkan pupuk organik, sehingga keterbatasan kuota yang dimiliki petani dalam pupuk subsidi bisa diganti dengan pupuk organik” harapannya.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: