Pemohon Kartu Kuning Membeludak, Disnaker Batasi Pelayanan Sehari hanya 150 Pencaker

Pemohon Kartu Kuning Membeludak, Disnaker Batasi Pelayanan Sehari hanya 150 Pencaker

MEMBELUDAK: Para pencari kerja sedang mengantre pembuatan kartu kuning di Disnaker Kabupaten Indramayu, Selasa (5/7/2022)kemarin.--

Radarindramayu.id, INDRAMAYU- Pemohon kartu kuning membeludak. Hal itu terlihat di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Dinsaker) Kabupaten Indramayu, kemarin.

Para pencari kerja (pencaker) itu, rela antre untuk memperoleh kartu kuning atau AK1 sebagai salah satu syarat mencari kerja.

Untuk mengantisipasi membeludaknya antrean pembuatan kartu kuning, Disnaker Indramayu terpaksa harus melakukan pembatasan pelayanan. Para pemohon kartu kuningan dibatasi sebanyak 150 orang per harinya.

“Sejak bulan Januari sampai sekarang pemohon mengalami peningkatan sampai dua kali lipat. Untuk itu, kami melakukan pembatasan pelayanan bagi pemohon kartu kuning. Seharinya kita batasi 150 orang,” kata Petugas Antar Kerja Disnaker Indramayu, Sugiman.

BACA JUGA:Fokus Bimbingan Manasik, Bahagia Dikunjungi Ridwan Kamil

Diungkapkannya, mayoritas pembuat kartu kuning  dari jumlah pencari kerja didominasi lulusan SLTA sederajat, disusul lulusan S1, dan D3.

Dijelaskan Sugiman, berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)  pencari kerja periode 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Mei 2022 sudah ada sebanyak 6.476 pencari kerja yang membuat kartu kerja.

Dari jumlah pencari kerja yang tercacat oleh Disnaker Indramayu, lanjutnya, 90 persen dari mereka ingin mencari kerja di wilayah Bekasi, Subang, Karawang, dan Cikarang, dan hanya 10 persen yang berminat bekerja di dalam kota Indramayu.

BACA JUGA:Kemensos Cabut Izin ACT, Melanggar Ketentuan Potong Donasi Sampai 13,7 Persen

“Alasan utamanya ingin bekerja di pabrik-pabrik. Untuk di Indramayu sendirikan pabrik masih sedikit, tidak bisa nampung para pencaker, dan karena disini juga lokernya lebih banyak seperti marketing dan sejenis lainnya, yang kurang diminati pencaker,” paparnya.

Meskipun banyak pencari kerja asal Indramayu merantau ke luar kota, namun serapan tenaga kerja masih rendah.
“Dari jumlah pencaker yang membuat kartu kuning hanya sekitar 20 persen yang diterima kerja baik itu di dalam ataupun luar kota,” bebernya.

Untuk mendokrak angka serapan pencari kerja terus meningkat, Disnaker Indramayu terus berupaya meningkatkan keterampilan dan keahlian para pencaker agar mampu bersaing di dunia kerja, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan lewat Balai Latihan Kerja (BLK).

“Kami membuka kegiatan pelatihan-pelatihan di BLK untuk menunjang keterampilan para pencari kerja, agar mereka ini punya daya saing, memiliki kemampuan yang mumpuni di sektor industri,” pungkasnya. (oni)

BACA JUGA:Pemerintah Utang Lagi ke Bank Dunia Rp 5,25 Triliun. Untuk apa? Berikut Penjelasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: