Pastikan Keselamatan Pekerja Lapangan, Komisaris Utama Pertamina EP Kunjungi Lokasi Pengeboran

Pastikan Keselamatan Pekerja Lapangan, Komisaris Utama Pertamina EP Kunjungi Lokasi Pengeboran

PRIORITAS: Direktur Utama PT Pertamina EP Virano Nasution berserta jajaran Subholding Upstream Regional Jawa dan Zona 7 lokasi pengoboran BJK-001 di Desa Rancahan, Kecamatan Gabus Wetan, belum lama ini. --

Radarindramayu, INDRAMAYU-Komisaris Utama PT Pertamina EP (PEP) beserta jajaran manajemen Subholding Upstream Regional Jawa dan Zona 7 melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pengeboran sumur eksplorasi Bajakah (BJK)-001 di Desa Rancahan, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, beberapa waktu lalu.

Komisaris Utama Pertamina EP, Virano Nasution mengatakan, kegiatan kunjungan lapangan bentuk komitmen dan kepedulian petinggi perusahaan terhadap aspek keselamatan dan kelancaran operasional di lapangan.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi kesempatan bagi para pimpinan PT Pertamina EP (PEP) dapat berkomunikasi dan berdialog secara langsung dengan pekerja dan kru yang berada di garda terdepan,” ujar Virano.

Dalam kesempatan itu, Virano ikut menegaskan pentingnya preventive action sebagai bentuk mitigasi risiko di masa datang sekaligus menghargai waktu yang tidak bisa diputar ulang.

BACA JUGA:Wow, Pesta Bikini di Depok, Ternyata Harganya Segini Lo...

Masih dalam rangkaian kegiatan kunjungan lapangan, penguatan terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja juga ditekankan melalui kampanye program Hand and Finger Injury Free (HFIF) serta kepatuhan terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 di lokasi pengeboran.

Disampaikan Virano, Proyek BJK-001 merupakan pengeboran sumur untuk membuktikan ada tidaknya kandungan migas di dalam bumi. “Pengeboran eksplorasi ini sebagai strategi untuk menambah cadangan migas dalam upaya memenuhi ketahanan energi Indonesia,” tandasnya.

Di tempat yang sama, VP Exploration Regional Jawa, Muharram J Panguriseng menekankan, urgensi dalam meningkatkan awareness terhadap aspek keselamatan di semua lini aktivitas operasional.

BACA JUGA:Polisi Tangkap 3 Orang, Terkait Prostitusi Online Anak di Bawah Umur

Tak hanya itu, Muharram juga menekankan seberapa pentingnya penerapan budaya antisipastif atau preventive action sebagai upaya untuk mencapai operational excellence.

“Upaya pencegahan harus menjadi budaya kita dalam merencanakan dan menjalankan setiap operasional pengeboran sumur migas. Aksi antisipatif menuntut kita untuk benar-benar mengamati data dan karakter sumur selama pengeboran serta memitigasi potensi terjadinya permasalahan agar dapat segera diatasi sebelum kendala operasional terjadi,” kata Muharram.

Melalui preventive action ini, Muharram berharap, proyek operasional dapat dilaksanakan secara On Time On Budget On Scope and On Return (OTOBOSOR).

Sebelum dimulainya pekerjaan pengeboran, pada Kamis (12/5) lalu, PT Pertamina EP telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait proses dan durasi pekerjaan pengeboran di wilayahnya. Sosialisasi tersebut turut dihadiri kuwu (kepala desa) Rancahan, dan Forum Komunikasi Pimpinnan Kecamatan (Forkopimcam) Gabus Wetan.

Selanjutnya, acara sosialisasi itu ditutup dengan pemberian santunan kepada 87 orang anak yatim serta 50 orang duafa dari warga di sekitar lokasi sumur eksplorasi Bajakah (BJK)-001. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: