Warga Minta Ganti Rugi, Tembok Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah Meluas
AMBRUK: Kondisi bangunan rumah milik Entin yang ambruk sejak Sabtu (29/5). Warga terdampak pergerakan tanah berharap ada kejelasan terhadap nasib mereka, kemarin.-Anang Syahroni-
Radarindramayu, KERTASEMAYA- Pergerakan tanah dari Sungai Cimanuk meluas. Akibatnya, tembok rumah milik Entin dan Reca, di Blok Rengas Payung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, ambruk. Beruntung, saat ambruk, kondisi rumah sudah dalam kondisi kosong.
Salah seorang pemilik rumah, Enti mengatakan, tembok rumahnya ambruk pada hari Sabtu (28/5) sekitar pukul 13.15 WIB.
Entin mengaku, dirinya sangat terpukul ketika rumah yang sudah puluhan tahun ditempati keluarganya kondisinya semakin parah hingga setengah bangunan ambruk.
Entin bersama keluarga terpaksa meninggalkan rumah untuk keselamatan keluarganya.
BACA JUGA:Konvoi Khilafah di Cawang hingga Brebes, Respons Kemenag: Mengancam Kedaulatan Politik Negara
“Kaget dapat kabar rumah ambruk, waktu hari Sabtu. Pas dilihat rasanya sedih banget gitu. Rumah satu-satunya tempat tinggal ambruk, kena dampak tanah ambles,” ucap Entin kepada wartawan koran ini, Senin (30/5).
Entin yang saat ini tinggal bersama orang tuanya menyatakan, ketika melihat kondisi rumah yang semakin hancur akibat pergerakan tanah, dirinya sangat berharap ada relokasi dari pihak-pihak terkait.
“Ya harus ada tindakan dari instansi terkait, karena dampak pergerakan tanah sudah sangat bahaya, semakin luas,dan makan tanah warga, sampai rumah saya ambruk.
BACA JUGA:Dana Haji Kurang Rp1,5 Triliun, DPR Heran ke Menag Yaqut
Nasib kami, sampai sekarang belum ada kepastian apa-apa dari instansi terkait, bagaimana ganti rugi rumah kita yang rusak akibat tanah ambles ini, kami juga berharap pemda bisa turun tangan menyelesaikan apa yang kami hadapi,” tutur Entin.
Warga terdampak lainnya, Abdul Muin mengatakan, pergerakan tanah kian meluas dan mengkhawatirkan.
Terbaru, kata Abdul Muin, tembok rumah milik saudaranya ikut ambruk. Selain itu, satu rumah tetangganya berpotensi ikut ambles.
“Satu rumah jaraknya paling 1 meter lagi, tanahnya sudah bergoyang, ya pontensi ambles. Kami warga sih inginnya ada kejelasan. Nasib tanah dan bangunan kami ini bagaimana, karena ini tempat tinggal, ganti ruginya bagimana, karena sejak 2020 masih belum jelas,” ujarnya.
Diakui Abdul Muin, robohnya tembuk kamar milik warga akibat pergerakan tanah sangat mengagetkan warga sekitar, termasuk dirinya.
“Warga sekitar tanggul semakin cemas karena pergerakan tanah ambles masih terus bergerak perlahan-lahan dan masuk kepemukiman warga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: