Sidak ke Peternakan, Polresta Cirebon dan Puskeswan Antisipasi PMK

Sidak ke Peternakan, Polresta Cirebon dan Puskeswan Antisipasi PMK

Polresta Sidak ke Peternakan-dedi haryadi-radarcirebon.com

Radarindramayu, CIREBON-Antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi, Polresta Cirebon dan Puskeswan Ciledug melakukan sidak ke peternakan di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jumat (13/4/2022).

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Binmas Kompol Tri Silayanto mengatakan, sidak tersebut untuk memastikan kesehatan hewan yang nantinya akan dikonsumsi masyarakat Kabupaten Cirebon.

"Dalam sidak ini kami sengaja melibatkan dokter hewan dari UPTD Puskeswan Ciledug untuk memastikan kondisi hewan ternak tersebut sehat dan aman untuk dikonsumsi. Kegiatan tersebut juga untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran wabah PMK di Kabupaten Cirebon,"katanya.

Kompol Tri menyebutkan, hasil sidak tidak ada hewan yang terjangkit PMK.

BACA JUGA:Mantap! Cirebon Sumbang Lima Pemain di 50 Besar Honda DBL Camp 2022

BACA JUGA:Iqlima Kim Diduga Disantet, Ngaku Dikirimi Penyakit Non Medis

"Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan seluruh hewan ternak di peternakan wilayah Ciledug ini kondisinya sehat dan tidak ada yang terjangkit PMK. Kami mengimbau masyarakat segera melapor ke puskeswan terdekat jika menemukan hewan ternak yang diduga terjangkit PMK,"sebutnya.

Sementara Medic Veteriner UPTD Puskeswan Ciledug, drh Edi Purnomo menuturkan, seluruh hewan ternak yang diperiksa di peternakan Kecamatan Gebang kondisinya dipastikan sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda terjangkit PMK.

"Hewan ternak di sini yang baru datang dari luar Cirebon juga hampir semuanya telah melewati masa inkubasi selama 14 hari. Sehingga InsyaAllah secara klinis hewan di sini aman dari PMK dan layak konsumsi,"tuturnya.

BACA JUGA:Sidang Sengketa PG Jatitujuh, Ketua F-Kamis Terancam 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Debit Air Cipancuh Kritis, Siapkan Sumur Pantek

Dijelaskan Dia, gejala klinis wabah PMK yang menyerang saat ini diantaranya demam selama 3 hingga 5 hari.

"Kemudian diikuti dengan munculnya lesi ataupun melepuh pada area nostril, lidah, gusi, dan terdapat luka di kuku hewan ternak,"jelasnya

Namun, pihaknya memastikan penyakit tersebut tidak bersifat zoonosis atau tidak menular ke manusia dan hanya menular antar hewan.

"Penyakit ini hanya menular antar hewan dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan sangatlah besar. Pasalnya, dapat menyebabkan menyusutnya berat badan hewan ternak, menyusutnya populasi dan juga menurunnya produksi susu.

Masih menurut drh Edi, penyakit tersebut juga hanya bisa dicegah dengan cara vaksinasi terhadap hewan ternak. (rdh)

BACA JUGA:Tiga Pimpinan Parpol Siap Perangi Politik Identitas

BACA JUGA:Petani Terancam Gagal Panen, Pemdes Minta Penangguhan Pengeringan Waduk Cipancuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: