Bukan Cari Kambing Hitam! Ini Usulan Perbaikan dari Kevin Diks soal Sepak Bola Indonesia Kedepannya!

RADARINDRAMAYU.ID - Kevin Diks tidak menutupi rasa kecewanya ketika mimpi Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 harus kandas, tetapi di saat yang sama ia memilih berdiri tegak dan menjadikan kegagalan itu sebagai bahan bakar untuk berlari lebih kencang menuju peluang berikutnya di Piala Dunia 2030. 

Di ruang ganti, bek keturunan Indonesia–Belanda itu menegaskan kepada rekan setim bahwa perjalanan ini belum selesai. 

Hanya berganti babak, karena sekarang mereka sudah tahu kerasnya kualifikasi dan apa saja yang wajib diperbaiki agar tak mengulang kesalahan yang sama. 

Dengan pengalaman melawan tim-tim kuat Asia, suasana stadion yang menekan, hingga detail kecil seperti konsentrasi di menit akhir.

BACA JUGA:Bukan Kaleng-Kaleng! John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Pernah ke Piala Dunia

Kevin merasa generasi Garuda ini justru sedang ditempa untuk jadi lebih matang ketika kesempatan berikutnya datang. 

Ia pun mengajak seluruh skuad dan suporter untuk move on, berhenti terjebak pada kekecewaan, lalu bersama-sama menyiapkan fondasi sejak sekarang agar pada 2030 Indonesia benar-benar siap bukan hanya sekadar ikut kualifikasi, tetapi bersaing memperebutkan tiket Piala Dunia.

Dalam pernyataannya, Kevin Diks jujur mengakui betapa berat menerima kenyataan tersingkir dari kualifikasi, namun ia memilih sudut pandang yang jauh lebih dewasa. 

“Ya, tentu semua orang kecewa kami gagal lolos ke Piala Dunia dan seluruh pemain kami sudah memberikan yang terbaik untuk bisa lolos. Mungkin memang turnamen ini (Piala Dunia 2026) bukan jodoh kami. Kami harus menerima fakta bahwa kami tidak lolos, dan fokus untuk turnamen berikutnya. Kami perlu merefleksikan apa yang sudah terjadi dan saya tahu kami bisa bermain lebih baik lagi,” ucap Kevin Diks, menegaskan bahwa kegagalan ini bukan titik akhir. 

BACA JUGA:Dari Eropa ke Garuda: Pengalaman Baru Kevin Diks di Timnas Indonesia

Ucapan itu menggambarkan betapa ia tidak ingin tim berlarut-larut menyalahkan keadaan, wasit, atau lawan, melainkan melihat lebih dalam apa yang bisa dibenahi dari aspek taktik, mental, hingga kebugaran. 

Sikap tersebut membuat publik melihat Kevin bukan sekadar bek kanan yang kuat dalam duel, tetapi juga sosok pemimpin yang berani mengakui kekurangan dan mengubahnya jadi energi positif.

Lebih jauh, Kevin menegaskan bahwa target tim kini langsung bergeser ke kualifikasi Piala Dunia berikutnya.

“Di turnamen berikutnya (kualifikasi Piala Dunia 2030), kami sudah memiliki pengalaman yang lebih banyak dan kami sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk lolos ke Piala Dunia berikutnya. 

Sumber: