Timnas Indonesia Isinya Pemain Klub Besar Semua, Kevin Diks Sampai Minder!
Timnas Indonesia Isinya Pemain Klub Besar Semua, Kevin Diks Sampai Minder!-goal.com-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Timnas Indonesia kini diwarnai generasi anyar yang datang dari berbagai klub Eropa dengan latar belakang, budaya, serta gaya bermain berbeda.
Namun, justru perbedaan itu yang pelan-pelan menjelma jadi kekuatan besar ketika mereka disatukan dalam satu lambang Garuda di dada.
Dalam momen perdana Kevin Diks mengenakan seragam merah-putih di level senior setelah sebelumnya hanya membela Belanda di level junior.
Bek Borussia Monchengladbach itu mengakui ia belajar banyak dari rekan-rekannya yang tersebar di banyak liga top, mulai dari disiplin latihan, mental bertanding, sampai cara menghargai detail taktik modern.
Di ruang ganti, para pemain bercerita tentang pengalaman di klub besar masing-masing.
Ada yang terbiasa tempo tinggi ala Bundesliga, ada yang terlatih pressing ketat ala Eredivisie, ada yang ditempa duel keras di liga Asia.
Semua itu kemudian diramu pelatih menjadi satu identitas permainan Timnas yang makin padu dari laga ke laga.
Kevin menekankan, semakin sering mereka kumpul dengan latar klub berbeda, semakin besar pula peluang tim nasional membentuk karakter baru yang bukan hanya kuat secara teknis.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-Kaleng! John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia Pernah ke Piala Dunia
Tetapi juga matang sebagai pribadi yang rendah hati dan siap berjuang bersama demi satu tujuan, mengangkat harga diri sepak bola Indonesia di pentas dunia.
Di level klub, Kevin Diks sebenarnya sudah meraih banyak hal, mulai dari debut di kompetisi Eropa, pengalaman menghadapi penyerang kelas dunia, hingga kepercayaan sebagai bagian penting lini belakang di Borussia Monchengladbach.
Namun di pentas internasional, Timnas Indonesia menjadi panggung baru yang memberinya tantangan berbeda adanya tekanan publik yang luar biasa, ekspektasi jutaan suporter, serta tanggung jawab membawa nama tanah air tempat akarnya berada.
Kevin mengaku, perbedaan kultur antara Belanda dan Indonesia justru memperkaya cara pandangnya terhadap sepak bola, karena ia bisa memadukan kedisiplinan Eropa dengan semangat pantang menyerah khas pemain Nusantara di lapangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

