Tebar Belasan Rubuha, Gapoktan Sri Sejati Ajak Petani Lindungi Burung Hantu
PPL, POPT, dan Babinsa bersama anggota Gapoktan Sri Sejati Desa/ Kecamatan Bangodua memasang Rubuha di area persawahan Blok Gambreng, Kamis (4/9/2025).-Anang Syahroni-radarindramayu
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Untuk menekan serangan hama tikus, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Sejati Desa/ Kecamatan Bangodua tebar belasan rumah burung hantu dan ajak petani untuk menjaga kelestarian dan melindungi burung hantu di alam.
Ketua Gapoktan Sri Sejati, Sutarman mengatakan keberadaan burung hantu di alam liar sangat membantu petani terutama dalam membasmi hama tikus secara alami. Untuk menjaga habitat burung hantu Gapoktan memasang belasan rumah burung hantu (Rubuha) yang bisa dijadikan sarang dan tempat bertengger burung hantu saat malam hari.
“Sekarang baru ada 15 unit Rubuha yang kita pasang itu tersebar di 5 Blok area persawahan itu di Blok Gambreng, Walikukun, Cangkring, Siluke, dan Carik,” katanya, sesuai pasang Rubuha di area persawahan Blok Gambreng, Kamis (4/9/2025).
Pemasangan Rubuha yang secara swadaya oleh anggota Gapoktan, sambung Sutarman merupakan langkah keperdulian anggota terhadap bagaimana cara pengendalian hama tikus secara alami, sekaligus sebagai upaya dalam melindungi burung hantu sebagai puncak rantai makanan yang selama ini membantu petani dalam membasmi hama tikus.
BACA JUGA:Sah Menjadi Garuda Sejati! Miliano Jonathans Ambil Sumpah WNI, Langsung Terbang ke Surabaya untuk TC!
“Alhamdulillah saat ini sudah ada Rubuha yang menjadi sarang burung hantu dan sudah ada anakannya juga, ini akan terus kita perbanyak, petani di Kecamatan Bangodua agar sediakan Rubuha. Kita jaga dan lindungi, karena burung hantu sahabat petani,” ujarnya.
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Bangodua Aep Suharyana mengungkapkan apa yang dilakukan Gapoktan Sri Sejati hal yang baik dalam penanganan serangan tikus terhadap tanaman padi para petani. Pemasangan Rubuha pada setiap titik lahan Kelompok Tani bisa efektif dalam pengendalian perkembanganbiakan tikus yang selama ini menjadi musuh utama bagi para petani.
“Jika dalam pengendalian hama tikus dinilai efektif ya dengan burung hantu, karena burung hantu setiap hari berburu bisa memangsa minimal 5 ekor tikus, dan bisa lebih jika sedang memberi makan anakannya, jika ular biasanya setelah makan akan puasa dulu sampai beberapa hari, keduanya memiliki peranan yang sama membantu petani,” ujarnya.
Seekor burung hantu, sambung Aep bisa memantau pergerakan calon mangsanya dalam radius 5 hektare, satu Rubuha bisa dihuni 1 sampai 3 ekor burung, yang aktiv mencari berburu tikus pada malam hari. Dan biasanya Rubuha akan dihuni minimal satu minggu setelah pemasangan.
BACA JUGA:Batal ke GAE, Mees Hilgers Masih Punya Peluang Besar di Liga-Liga Eropa dan Timur Tengah!
Sebelum memasang Rubuha petani bersama PPL dan POPT melakukan observasi terlebih dulu, termasuk memastikan keberadaan burung hantu di areal persawahan yang akan dipasang, mulai dari jejak kotoran yang ditinggalkan oleh burung hantu dan hasil wawancara dengan petani yang melihat keberadaan burung hantu tersebut.
“Setelah dipastikan baru dipasang, untuk di Kecamatan Bangodua sudah ada 50 Rubuha yang terpasang, dan memang paling banyak di Desa Bangodua, tinggal bagaimana dukungan dari pemerintah setempat membuat aturan termasuk pemdes, perlindungan burung hantu,” jelas Aep.
Sementara itu, PPL Wilbin Desa Bangodua Sugianto menyebutkan luas areal persawahan di Desa Bangodua seluas 350 hektare, terbagi dalam 7 kelompok tani. Setiap kelompok telah memasang Rubuha bervariasi mulai dari dua sampai tiga Rubuha, beberapa diantaranya sudah dihuni burung hantu.
”Mereka pasang secara swadaya ya, semoga ini jadi ikhtiar bersama dalam menjaga areal pertanian agar hasilnya bisa maksimal, bisa mempertahankan predikat Indramayu sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.
BACA JUGA:Mau Pinjam Modal Usaha Tapi Bayar Cicilan Ringan? KUR BCA 2025 Siap Kasih Kamu Pinjaman Modal Besar!
Pada pemasangan Rubuha di Blok Gambreng diikuti para koordinator PPL Kecamatan Bangodua, PPL se- Kecamatan Bangodua, Babinsa Desa Bangodua, dan anggota Gapoktan Sri Sejati. (oni)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

