Tinjau Langsung Kondisi Sawah, KTNA Pastikan Pasokan Air bagi Petani di Indramayu Tetap Terjaga
TINJAU: KTNA Indramayu meninjau area persawahan di Kecamatan Kandanghaur, Jumat (8/8/2025). -Anang Syahroni. -radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Untuk memastikan kebutuhan petani tetap terpenuhi, terutama saat musim tanam kedua yang bertepatan dengan musim kemarau, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu gencar melakukan pemantauan langsung ke lapangan.
Kabupaten Indramayu yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan nasional.
Dengan luas lahan baku sawah mencapai 122.920 hektare dan area sawah yang dilindungi seluas 124.162 hektare, daerah ini menjadi prioritas strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Ketua KTNA Indramayu, H. Sutatang, menyampaikan bahwa ketersediaan air bagi petani di hampir seluruh wilayah relatif aman. Hanya beberapa titik di Kecamatan Krangkeng yang masih memerlukan perhatian khusus.
BACA JUGA:Identitas Jenazah Perempuan yang Ditemukan Terbakar di Kamar Kos Singajaya Akhirnya Terkuak
“Kita pastikan setiap kecamatan kebutuhan air petani bisa tercukupi, alhamdulillah di musim tanam II ya, musim kemarau ini hanya di Kecamatan Krangkeng yang butuh perhatian tapi hanya di beberapa titik saja,” ucap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, H Sutatang kepada Radar Indramayu pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Keberhasilan ini tidak lepas dari proyek strategis nasional, Rentang Irigasi Modern (RIM), yang mulai menunjukkan hasil di sejumlah wilayah.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk juga telah meningkatkan debit air ke lahan pertanian, sehingga memperkuat pasokan di musim kemarau.
"Saya juga berkunjung ke Kecamatan Kandanghaur, air banyak. Padahal biasanya kalau di musim tanam II tidak bisa tanam bahkan 35 tahun dari pengakuan petani, tapi sekarang saluran irigasi sudah mulai bagus, bisa tanam air juga bagus,” ujarnya.
Sutatang berharap kolaborasi yang telah terjalin antara berbagai instansi dan stakeholder pertanian bisa terus diperkuat, agar hambatan klasik seperti kelangkaan air atau akses sarana produksi bisa diminimalkan.
Dengan sistem irigasi yang semakin tertata, ia optimis produktivitas padi bisa meningkat, dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani Indramayu.
“Intinya saling kawal, ya, semoga kedepan setelah saluran irigasi terbangun semua akses pasokan air bisa lancar, produksi gabah Indramayu meningkat, kesejahteraan petani juga ikut meningkatkan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

