Utang Petani Tembus Rp1,4 Triliun, Pemkab Indramayu Dinilai Gagal Sejahterakan Petani
Audiensi DEMA IAI PDK ke DPRD Indramayu, beberapa waktu lalu. --radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Dharma Kusuma (PDK), menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu gagal memperhatikan kesejahteraan petani, lantaran utang petani Indramayu yang menembus angka Rp1,4 triliun. Simak keterangannya di bawah ini!
Beban utang petani di Kabupaten Indramayu mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan “Kabupaten Indramayu dalam Angka 2025," tercatat bahwa sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan memiliki utang pada bank umum sebesar Rp1.493.558.170.494 (satu triliun empat ratus sembilan puluh tiga miliar lima ratus lima puluh empat ratus sembilan puluh empat rupiah) pada tahun 2023.
BACA JUGA:Pinjam Rp100 Juta di KUR BRI, Cicilannya Berapa Sih Perbulannya? Lihat Disini Simulasinya!
Merespons kondisi tersebut, DEMA IAI PDK menilai Pemkab Indramayu gagal memperhatikan kesejahteraan petani.
Hal ini disampaikan dalam audiensi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Indramayu, Selasa, 9 September 2025 lalu.
Ketua DEMA IAI PDK, Akmal Maulana, menyatakan keprihatinannya terhadap tingginya utang petani, terutama mengingat peran besar petani Indramayu dalam menyuplai kebutuhan pangan nasional.
“Di setiap nasi yang terhidang di meja makan rakyat Indonesia, ada kerja petani yang utangnya mencapai triliunan rupiah. Kami mempertanyakan kinerja pemerintah. Jangan hanya berbicara soal swasembada pangan, tapi juga harus fokus pada kesejahteraan petani,” ujar Akmal kepada Radar Indramayu, pasca audiensi.
BACA JUGA:Apakah KUR BSI Bebas Riba? Bongkar Jawaban Fakta yang Wajib Kamu Tahu!
Ia juga menilai bahwa Pemkab Indramayu belum menunjukkan keseriusan dalam menangani persoalan petani.
Menurutnya, kepemimpinan Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati Syaefudin dinilai masih terjebak dalam retorika semata.
“Kami melihat kesan bahwa pemerintah daerah masih sibuk dengan gimik. Kepemimpinan saat ini terlihat gagap dalam menghadapi isu pertanian,” ungkapnya.
BACA JUGA:Jordi Amat Cetak Gol di FIFA Matchdayl! Bukti Bek Senior Masih Jadi Senjata Garuda
Dalam kesempatan tersebut, DEMA IAI PDK juga menyerahkan policy brief bertemakan pertanian kepada DPRD dan Forkopimda, sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa menjelang peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

